Hai sobat profesional!
Beberapa dari kita mungkin bingung dengan psikotes. Bisa jadi kebingungan ini disebabkan karena kegagalan yang berulang. Tak jarang dari kegagalan tersebut kemudian kita berusaha mencari berbagai sumber informasi mengenai psikotes. Sudut toko yang menjual buku psikotes pun sering berjejal oleh calon pegawai yang membeli buku psikotes. Saat ini mengunduh materi atau soal psikotes juga bisa dijadikan sebagai pilihan. Setelah mendapatkannya maka kita mulai belajar mengerjakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan psikotes yang kita baca pada sumber-sumber tersebut.
Mempelajari psikotes tentu bukanlah sesuatu yang dilarang dan siapa pun bisa mengaksesnya. Maraknya informasi mengenai psikotes membuat kita semakin mudah untuk mengaksesnya dari mana saja. Namun, kita perlu mengetahui apa sebetulnya psikotes itu sebelum kita menguras energi untuk mengerjakan psikotes.
Tes psikologi atau yang sering disebut dengan psikotes pada dasarnya merupakan alat pengukuran yang objektif yang baku untuk mengukur sampel perilaku tertentu. Para ahli pengukuran psikologi sepakat bahwa tes (psikotes) sebagai sebuah alat ukur. Alat ukur ini tentu bisa menjadi alat pengukur yang baik atau buruk tergantung dari bagaimana prosedur penggunaannya.
Sampel perilaku ini berbeda dengan tes prestasi atau ujian di sekolah yang bisa dipelajari. Hasil psikotes akan mengikuti seperti apa perilaku yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita belajar untuk mengerjakan psikotes bisa jadi itu merupakan proses yang kurang efektif. Mengapa? Perubahan hasil psikotes merupakan perubahan hasil dari perilaku. Jadi jika ingin hasil psikotes kita berubah maka yang kita rubah adalah perilakunya dan bukan dengan latihan mengerjakan psikotes.
Lalu apa yang harus dipersiapkan untuk mengikuti psikotes? Apakah kita perlu menghabiskan lembar demi lembar soal-soal psikotes? Apakah kita perlu berkonsultasi dengan psikolog untuk emndapatkan kisi-kisinya atau kita akan mengikuti pelatihan psikotes? Cukupkah jika kita mempersiapkan kondisi fisik dan mental untuk menghadapi tes? Ya tentu semua itu pilihan bagi kita.
Beberapa peneliti yang menekuni bidang alat tes psikologi menyebutkan bahwa selama mengikuti psikotes peserta tes perlu melakukan hal-hal berikut;
1. Membangkitkan minat di dalam diri untuk mengerjakan psikotes sehingga bersemangat selama proses pengerjaan tes.
2. Berkonsentrasi penuh dan memberikan respon yang tepat terhadap soal psikotes yang disajikan sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
3. Berusaha mengurangi kecemasan sebelum psikotes hingga proses pengerjaan psikotes terselesaikan dengan cara-cara yang sudah biasa dilakukan.
Ada juga persiapan fisik yang perlu dilakukan sebelum kita mengikuti tes karena proses psikotes biasanya dibatasi waktu. Durasi tes yang lama juga membutuhkan ketahanan fisik yang prima. Usahakan kita telah melakukan pengecekan ruangan tes paling tidak sehari sebelum tes dimulai. Hal ini pun dapat dilakukan sebagai langkah untuk mengurangi kecemasan. Tidur cukup merupakan kunci utama agar kita tidak mudah mengalami kelelahan saat mengerjakan tes yang membutuhkan kecepatan.