Lihat ke Halaman Asli

Diana Ratri

Praktisi Psikologi Industri dan Organisasi yang menekuni bidang pengembangan karier

Assessment Center, Nggak Ada Matinya

Diperbarui: 16 Maret 2016   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assessment Center menjadi semakin familiar bagi para pelaku bisnis di perusahaan, terlebih bagi pelaku bisnis yang berkecimpung dalam dunia sumber daya manusia yang akhir-akhir ini disebut sebagai Human Capital.


Human Capital Jurnal pun sampai berani menyebutkan bahwa assessmen center nggak ada matinya
Penggunaan asesmen center di Indonesia memang terus berkembang, kesadaran akan asesmen center baik secara kualitas dan kuantitas terus mengalami perubahan ke arah yang leih baik. Kesadaran akan asesmen center ini terus digaungkan oleh berbagai lembaga supaya proses asesmen center bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya sehingga tujuan dari proses itu sendiri dapat tercapai.


Berbagai tantangan juga dihadapi oleh para asesor, tidak hanya sekedar tentang bagaimana proses pengukuran dalam asesmen dilakukan, akan tetapi proses perancangan pengukuran yang terdiri dari berbagai simulasi juga harus terus disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan asesmen.

Asesor tentu tak mungkin jika bekerja sendiri dalam proses asesmen center. Asesor harus bekerjasama dengan orang lain, baik dengan sesama asesor, dengan administrator, dengan simulator, dan pihak-pihak lain yang terlibat. Kepekaan dalam melakukan proses pengukuran terhadap kompetensi yang akan “ditembak” dengan asesmen center juga harus terus diasah agar menjadi semakin peka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline