Lihat ke Halaman Asli

Diana Ratna Saputri

Mahasiswa UNNES jurusan Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2020

Pukul Daun dan Hasilkan Motif yang Kreatif

Diperbarui: 9 Juli 2023   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Banyak sekali bahan-bahan di lingkungan alam ini yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan untuk membuat sebuah produk yang berguna. Dari produk tersebutlah yang kemudian memunculkan sebuah inovasi-inovasi yang selanjutnya menjadi sebuah kegiatan rutin. Produk tersebut juga dapat menghasilkan sebuah keuntungan apabila dapat mengolah dan memasarkannya. Hal inilah yang menarik masyarakat atau orang-orang untuk mencari sebuah inovasi pada suatu barang yang telah ada dan menjadikannya lebih bervariasi.

Membatik adalah salah satu kegiatan tradisional yang sampai sekarang masih dilestarikan. Motifnya yang unik menyebabkan masih banyak orang memakai batik untuk keperluan tertentu seperti untuk rok pada saat pernikahan, untuk baju saat menghadiri acara penting. Banyak sekali cara yang dilakukan untuk membuat sebuah kain batik, apalagi sekarang sudah banyak perkembangan yang dilakukan oleh orang-orang untuk menginovasi batik menjadi lebih beragam. Contoh nyata dari inovasi batik tersebut dan masih populer hingga sekarang adalah batik dengan teknik ecoprint.

Ecoprint adalah teknik mencetak warna dari daun, bunga maupun pewarna alami ke sebuah kain dan pada akhirnya warna tersebut akan timbul motif pada kain. Teknik ini merupakan inovasi atau perkembangan dari teknik yang dilakukan oleh Indiana Flint yaitu teknik ecodyeing. Pada saat itu Flint menempelkan sebuah tanaman berpigmen ke sebuah kain. Kain yang digunakan juga mayoritas berasal dari serat alam seperti kain katun dan kain sutra.

Pada tanggal 17 Mei 2023 telah dilakukan sebuah program kerja KKNT UNNES yaitu pelatihan pembuatan ecoprint yang dilaksanakan di SD Pasigitan 02. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari setelah senam pagi yaitu pada jam 08.00. Sehari sebelum dilaksanakan program ini tim KKNT UNNES berdiskusi terlebih dahulu dengan ibu kepala sekolah perihal kegiatan ini. Tak hanya program ecoprint saja namun ada program kerja lain yang dilaksanakan di SD Pasigitan 02.

Peserta dari pelatihan ecoprint ini adalah anak-anak kelas 4 yang terdiri dari 17 siswa. Tanggal 16 Mei 2023 dilakukan sosialisasi kepada anak-anak terlebih dahulu. Siswa kelas 4 dihimbau untuk membawa peralatan yang dibutuhkan untuk ecoprint seperti tanaman dan palu. Anak-anak kelas 4 sangat aktif dan semangat ketika kegiatan ini dilakukan, mereka membuat beragam motif batik menggunakan tanaman yang telah dibawa. Anak-anak merangkai motif dengan kreatif dan unik.

Pelatihan ini diharapkan dapat mengenalkan anak-anak dan mengajarkan mereka pada batik. Sehingga mereka mampu melestarikan batik dengan berbagai teknik pembuatannya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengembangkan kreativitas pada anak. Anak-anak diajarkan untuk merangkai sebuah motif yang berasal dari tanaman sehingga menjadi sebuah gambaran yang cantik.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline