Kegiatan kampus mengajar diawali di bulan Februari yaitu pembekalan materi melalui Zoom dan Youtube. Tepatnya diakhir bulan, kami satu tim sudah diberi arahan untuk mengunjungi sekolah yang akan diabdi yakni SDN Sukamanah. Letak sekolah berada di perbatasan Sumedang-Majalengka, tepatnya di Kabupaten Wado. Perjalanan menuju sekolah dari Sumedang kota menempuh 2 jam dengan jalan yang memang sedikit curam. Setelah kami meminta izin untuk mengabdi di SDN Sukamanah, kami pun sudah mulai mendiskusikan dengan rekan Kampus Mengajar 3 untuk membuat program-program yang akan dijalankan 5 bulan kedepannya. Pengambilan data melalui observasi dan wawancara dengan kepala sekolah. Tim melakukan observasi langsung ke sekolah tempat penugasan, yakni melihat kondisi dan situasi lingkungan yang menyertainya (Melihat bangunan sekolah, kelas, ruang guru, ketersediaan perpustakaan, ketersedaan WC dll.) Kemudian, data yang dapatkan melalui wawancara adalah belum adanya fasilitas perpustakaan, tetapi sudah memiliki banyak buku masih tersimpan belum sepenuhnya dimanfaatkan, keberadaan SDM SDN Sukamanah mengalami kekurangan guru di antaranya untuk guru kelas 2 (dua) dan guru olahraga, program kegiatan sekolah yang terdekat adalah sekolah mempersiapkan untuk kegiatan FLS2N. Karena tuntutan pemerintah yakni menekankan literasi dan numerasi, maka dari itu rencana yang akan kami jalankan adalah membuat ruang literasi, berkolaborasi dengan guru dalam proses pembelajaran, membuat projek greenschool, membantu administrasi sekolah, dan penyesuaian teknologi dan informasi bagi siswa.
Dalam pelaksanaannya memang hanya beberapa program kegiatan yang dapat kami jalankan melihat timeline dan prioritasnya. Adapun program kerja yang berhasil dilaksanakan yakni:
1. Melakukan Pembimbingan Siswa FLS2N
SDN Sukamanah menjadi salah satu sekolah yang ikut berpartisipasi di acara tersebut dengan mengirimkan perwakilan sekolah untuk mengikuti perlombaan tersebut. Terdapat 5 (lima) kategori yang diikuti oleh SDN Sukamanah, yaitu tari kreasi, nyanyi, gambar bercerita, dan seni kriya. Masing-masing kategori diikuti siswa yang telah dipilih sebelumnya.
Tim ditugaskan membimbing 2 (dua) peserta yang mengikuti dari 2 (dua) kategori. Perlombaan gambar bercerita dan seni kriya. Keduanya dibimbing oleh masing-masing anggota tim. Melatih siswa menggambar dan membantu membentuk konsep seni kriya yang akan dibuat. Salah satu anggota tim membimbing siswa yang mengikuti kategori gambar cerita. Melatih siswa tentang teknik menggambar dan memberikan masukan dan saran tentang cerita gambar yang akan dibuatnya. Perlombaan dilaksanakan secara daring, sehingga anggota harus merekam proses gambar ke panitia perlombaan berbentuk video. Sama halnya dengan anggota tim yang lain yaitu yang membimbing siswa yang mengikuti lomba seni kriya. Mengajarkan beberapa gambaran mengenai seni kriya, melatih pembuatan karya, hingga memberikan referensi yang dapat dipertimbangan sebelum membuat karya.
2. Melakukan Asistensi Mengajar
Terkait kondisi sebelumnya, SDN Sukamanah mengalami kekurangan personil guru. Hanya terdapat 5 guru kelas. Kelas 1 dan Kelas 2 ditangani oleh 1 guru yang sama. Hal ini membuat pembelajaran menjadi kurang efektif Untuk itu, tim diminta membantu guru dengan mengisi kelas kosong, yaitu kelas 2. Mengajar siswa berdasarkan materi buku yang diberikan.
Pembelajaran yang diajarkan biasanya berbentuk tematik. Biasanya anggota yang mengajar diroling secara bergilir. Siswa terlihat antusias dalam belajar. Belajar tentang pecahan, dongeng, cerita dll. Kelas yang ditangani tidak hanya kelas 2 (dua), melainkan semua kelas jika kebetulan guru berhalangan hadir. Tim bergilir mengajar tergantung kondisi dari kelas 1-6. Semua siswa menyambut baik kehadiran tim sebagai guru pengganti, serta siswa mau bekerja sama. Dalam pembelajarannya seringkali tim berinisiatif mencari sumber belajar di berbagai platform. Baik itu dari internet, buku, basis video dll. Sebagai usaha untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Pembelajaran diberikan dari berbagai bidang pembahasan, baik itu tematik IPA, Bahasa Indonesia, Matematika, IPS dan yang lainnya.
3. Merancang Perpustakaan
Dari observasi yang dilakukan diketahui bahwa SDN Sukamanah belum mempunyai fasilitas perpustakaan. Menurut keterangan kepala sekolah bahwa buku-buku yang dimiliki sekolah cukup banyak namun belum dimanfaatkan. Dari kondisi demikian tim mencoba merancang pengadaan perpustakaan secara sederhana.
Rancangan diawali dengan merapihkan terlebih dahulu buku-buku yang tersimpan di gudang. Memisahkan antara buku yang masih layak baca dan tidak. Menumpuk buku secara terpisah berdasarkan kategori jenis buku. Untuk proses ini, pelaksanaannya cukup lama mengingat tumpukan buku yang banyak, membutuhkan kurang lebih satu minggu untuk membereskan tumpukan yang berantakan. Merancang ruangan perpustakaan, seperti memilih ruangan mana yang kira-kira cocok untuk dijadikan perpustakaan. Mengobservasi serta mencoba membuat denah tata letak perpustakaan. Membuat buku daftar pengunjung dan buku daftar pinjam. Menghias ruangan perpustakaan semenarik mungkin sehingga siswa nyaman berada di ruang perpustakaan. Menempel foto-foto dan poster sebagai penghias dinding ruangan. Mencatat daftar pengunjung di buku pengunjung dan mencatat daftar pinjam buku di buku pinjam.