Lihat ke Halaman Asli

Mendigitalisasi Pengelolaan Produk Rajut pada Kampoeng Rajoet

Diperbarui: 11 November 2023   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kampoeng rajoet merupakan desa wisata rajut yang berlokasi di Jl. Binong Jati No. 124, Binong, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat. Kampoeng rajoet berdiri pada pertengahan tahun 1960 yang sampai sekarang memiliki 9000 pengrajin rajut yang memproduksi kurang lebih 4.500 lusin pakaian rajut perbulannya. Hasil produksi akan di kirim ke berbagai daerah dan mancanegara. Sebagai desa wisata, kampoeng rajoet juga memiliki fasilitas wisata lainnya seperti homestay, kuliner, wisata alam dan pencak silat. Untuk mewujudkan desa wisata digital yang memiliki potensi dan keunikan sebagai daya tarik wisatawan memiliki beberapa masalah yang harus diselesaikan, salah satu diantaranya adalah pengelolaan barang masuk dan keluar hasil dari kerja pengrajin belum terkomputerisasi yang berdampak pada waktu proses pengelolaan menjadi kurang efisien.

Kampoeng rajoet bekerjasama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk mewujudkan desa wisata digital yang mandiri. Kegiatan ini bertujuan pertama membangun sistem inventory barang berbasis website yang diberi nama SiRajoet untuk membantu kampoeng rajoet dalam meningkatkan pengelolaan barang dan pemasaran yang lebih efisiensi, efektivitas, dan optimalisasi bisnisnya. Pembangunan sistem diawali dengan analisis kebutuhan pada kampoeng rajoet, dilanjutkan ke perancangan dan implementasi pembuatan sistem inventory. Sistem ini memiliki beberapa fitur yang meliputi pencatatan data pengrajin yang ada dikampoeng rajoet, pengelolaan barang hasil kerja pengrajin, pengelolaan barang keluar dan laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Sistem ini juga dapat digunakan untuk memprediksi target produksi dan penjualan di bulan atau tahun berikutnya sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari Kampoeng Rajoet.

Dokpri

Kegiatan kedua, melakukan pelatihan dan pendampingan ke Kampoeng Rajoet yang dihadiri oleh bagian pemasaran, pengelolaan Gudang dan pengrajin untuk mengikut pelatihan penggunaan sistem inventory yang sudah dibangun sebelumnnya. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjelaskan mulai dari pengenalan sistem, instalasi sistem, penggunaan sistem secara keseluruhan, penginputan data dan pengelolaan laporan. Kegiatan pelatihan ini, mendapatkan apresiasi dari peserta Kampoeng Rajoet yang dimana mereka merasa sangat terbantu dengan adanya sistem ini. Sistem ini dapat memudahkan pengrajin dalam melaporkan hasil perkerjaan mereka, memudahkan bagian Gudang untuk mencatat stok barang dan meningkatkan pemasaran sehingga dianggap mampu untuk menaikan omset kampoeng rajoet. Tidak sampai pelatihan saya, kegiatan pendampingan juga dilakukan untuk membantu peserta ketika menghadapi kendala dalam penggunakan sistem.

Dokpri

Dalam kesempatan ini Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berdiskusi dengan kampeng rajoet terkait dengan program tindak lanjut yang mendukung terciptanya desa wisata digital yang mandiri dan menuju desa cerdas. Berdasarkan hasil diskusi ditemukan beberapa masalah yang harus diselesaikan diataranya adalah membuat peta wisata digital dan data analis terkait dengan pemasaran produk rajut di Kampeng rajoet, sehingga terjalin Kerjasama yang berkelanjutan antara Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Kampeng Rajoet

Dokpri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline