JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.2
1) Peristiwa (Facts): peristiwa apa saja yang terjadi?
Pada pembelajaran modul 2.2 (pembelajaran sosial dan emosional) sama dengan modul-modul sebelumnya yaitu dengan alur MERDEKA yang dimulai dari mulai dari diri. Mulai dari alur pertama alur mulai dari diri menjawab beberapa pertanyaan di LMS sebagai refleksi individu selama menjadi seorang pendidik tentunya telah mdnapatkan banyak pengalaman yang mengarah pada pembelajaran sosial dan emosional. Selama menjadi pendidik, saya tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu saya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Setelah itu memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur eksplorasi konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk menganalisis lima kasus yang disediakan dan saling menuliskan komentar pada forum diskusi daring.
Memasuki alur ketiga yaitu ruang kolaborasi yang dibagi menjadi dua sesi, ruang kolaborasi ini dipandu oleh fasilitator Ibu Hanna Kali Wahyumi. Ruang kolaborasi sesi pertama dimulai dengan refleksi materi pada eksplorasi konsep sejauh mana pemahaman calon guru penggrak pada materi tentang pembelajaran sosial dan emosional. Kemudian kesepakatan kelas dalam pembelajaran dan diskusi kelompok berdasarkan kelompok yang telah dibagi yaitu mendiskusikan bagaimana pengimplementasian pembelajaran sosial dan emosional di sekolah. Dilanjutkan dengan ruang kolaborasi sesi kedua yaitu kami calon guru penggerak melakukan presentasi hasil diskusi kelompok.
Alur yang keempat yaitu demontrasi kontekstual, yang mana calon guru penggerak diminta untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sosial dan emosional, saya membuat RPP pembelajaran sosial dan emosional yang terintegrasi dalam kurikulum akademik hal ini karena tanpa disadari sebetulnya sebagai pendidik sudah menerapkan pembelajaran sosial dan emosional dalam pembelajaran hanya belum terarah dengan pembelajaran sosial dan emosional yang didapatkan dalam pendidikan guru penggerak ini diharapkan penerapan pembelajaran sosial dan emosional yang diberikan kepada murid lebih terarah lagi dan tepat sasaran agar keterampilan kompetensi sosial dan emosional murid dapat meningkat.
Selanjutnya alur yang kelima adalah eloborasi pemahaman bersama instruktur yaitu Ibu Siti Luthfah, pada alur ini calon guru penggerak mendapat penguatan tentang materi pembelajaran sosial dan emosional.
Selanjutnya alur yang keenam adalah koneksi antar materi mengaitkan materi pembelajaran sosial dan emosional dengan materi yang telah didapatkan pada modul sebelumnya. Alur terakhir dari alur merdeka adalah aksi nyata. Pada aksi nyata ini calon guru penggerak tidak diminta mengunggah tugas pada LMS akan tetapi menampilkannya kepada pengajar praktik pada pendampingan individu keempat.
Berikutnya pada tanggal 16 Agustus mengikuti pendampingan individu oleh PP Bapak Yadi Fauji