Lihat ke Halaman Asli

Dianah Saraya

Accounting

Sistem Pengendalian Manajemen di Koperasi Simpan Pinjam CMB

Diperbarui: 29 Juni 2023   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem Pengendalian Manajemen di Koperasi Simpan Pinjam CMB (Meningkatkan Efisiensi dan Pengelolaan Keuangan)

Koperasi simpan pinjam adalah lembaga keuangan yang memberikan layanan keuangan kepada anggota-anggotanya. Untuk menjalankan operasionalnya dengan baik, koperasi simpan pinjam perlu menerapkan sistem pengendalian manajemen yang efektif. Sistem pengendalian manajemen memiliki peran penting dalam memastikan efisiensi, keberlanjutan, dan pengelolaan keuangan yang baik di dalam koperasi.

Apa itu Sistem Pengendalian Manajemen?

Sistem pengendalian manajemen adalah kerangka kerja yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola dan mengendalikan kegiatan operasionalnya. Tujuannya adalah untuk mengarahkan aktivitas organisasi menuju pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif. Sistem pengendalian manajemen mencakup berbagai elemen, seperti perencanaan, penganggaran, pengawasan, evaluasi kinerja, dan pelaporan.

Elemen Sistem Pengendalian Manajemen dalam Koperasi Simpan Pinjam :

1. Perencanaan : Perencanaan merupakan langkah awal dalam pengendalian manajemen. Koperasi simpan pinjam perlu merumuskan visi, misi, dan tujuan jangka panjangnya. Perencanaan juga mencakup penetapan target kinerja dan strategi untuk mencapainya. Dalam konteks koperasi simpan pinjam, perencanaan melibatkan pengembangan program pinjaman, penetapan suku bunga yang kompetitif, dan pengaturan kebijakan pengembalian pinjaman.

2. Penganggaran : Penganggaran adalah proses alokasi sumber daya keuangan yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam koperasi simpan pinjam, penganggaran melibatkan penentuan pendapatan yang diharapkan dari simpanan anggota dan pengeluaran yang diperlukan untuk operasional koperasi. Penganggaran yang baik membantu mengendalikan pengeluaran, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan menghindari risiko keuangan yang tidak perlu.

3. Pengawasan : Pengawasan melibatkan pemantauan dan evaluasi terhadap aktivitas operasional koperasi simpan pinjam. Pengawasan yang efektif akan memastikan bahwa kegiatan operasional sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan. Contohnya, pengawasan bisa dilakukan melalui penerapan kontrol internal yang kuat, seperti pemisahan tugas, audit internal, dan sistem pelaporan keuangan yang akurat.

4. Evaluasi Kinerja : Evaluasi kinerja merupakan proses untuk mengevaluasi pencapaian tujuan dan hasil kerja koperasi simpan pinjam. Evaluasi kinerja bisa dilakukan melalui indikator keuangan, seperti laba bersih, rasio keuangan, dan pertumbuhan simpanan. Selain itu, evaluasi kinerja juga dapat melibatkan pengukuran kepuasan anggota, efisiensi operasional, dan kualitas layanan yang diberikan.

5. Pelaporan : Pelaporan adalah proses menyajikan informasi yang relevan dan akurat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti anggota, pengurus, dan otoritas pengawas. Laporan keuangan yang terstruktur dan transparan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja koperasi simpan pinjam. Selain itu, laporan juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang penting untuk memperoleh dukungan dari anggota dan pihak eksternal.

Manfaat Sistem Pengendalian Manajemen dalam Koperasi Simpan Pinjam :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline