Lihat ke Halaman Asli

Diana Handayani

Saya mahasiswi jurusan psikologi di UBHARA JAYA

Surat Terbuka untuk Wanita

Diperbarui: 5 Agustus 2024   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

TERUNTUK WANITA . . .

Tidak perlu kamu mati-matian merubah fisikmu agar lebih cantik dan menarik
Karena sejatinya wanita itu tak perlu cantik
Cukup hiasi saja dirimu dengan sifat malu, akhlaq mulia, dan ilmu di kepalamu

Tidak perlu mati-matian merubah ketetapan Allah
Karena apa gunanya menjadi cantik jika tidak bisa menjaga diri dengan baiknya iman dan akhlaq
Dan satu hal yang harus kamu fahami
Semakin kesini wanita cantik itu sudah banyak
Maka tak perlu kamu terobsesi menjadi cantik
Tapi jadilah kamu wanita cerdas dan pemalu

Kamu harus tahu . . . .
Dunia ini sedang kekurangan wanita yang cantik hatinya
Karena yang banyak adalah wanita cantik fisiknya
Tapi tidak dengan akhlaq dan perilakunya

Maka . . . .
Jadikan dirimu cantik dengan hatimu
Jadikan dirimu indah dengan akhlaq mulia
Dan jadikan dirimu anggun dengan sopan santun yang selalu menghiasi dirinya
 
Zaman sekarang kecantikan fisik itu sudah biasa dan tidak begitu bernilai
Buktinya banyak yang berlomba-lomba merawat tubuhnya dengan perawatan mahal
Tapi sayangnya ditawarkan murah dengan memakai kain yang sepertinya kekurangan bahan.

Serta,
Mengapa kecantikan wanita zaman sekarang dibilang tidak bernilai ?

Karena siapapun bisa menjadi cantik asal ada uang
Cantik itu seakan sudah ada pabriknya
Karena banyak sekali peralatan kecantikan bertebaran dimana-mana dengan murahnya

Perbaiki hati sebelum kamu memperbaiki keadaan luarmu
Karena keindahan fisik yang kamu miliki tidak akan ada harganya
Bila hati dan akhlaqmu masih berantakan tanpa terhias rasa malu.

Ibuku pernah berkata :
" Nak, Jadilah wanita yang sibuk memperbaiki hati, disaat wanita lain hanya sibuk mempercantik diri . . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline