Lihat ke Halaman Asli

Strategi-strategi Pembelajaran yang Ada Pada TKIT Nurul Yaqin di Desa Tanjung Batu

Diperbarui: 17 Mei 2024   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. 1 TKIT Nurul Yaqin/dokpri

STRATEGI PEMBELAJARAN PADA TKIT NURUL YAQIN DI DESA TANJUNG BATU

 

        Strategi pembelajaran yang diterapkan di TKIT Nurul Yaqin merupakan contoh yang sangat baik dari pendekatan pendidikan anak usia dini yang komprehensif dan holistik. Melalui penerapan kurikulum merdeka dan konsep belajar melalui bermain, anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan akademis tetapi juga pengembangan karakter dan spiritual yang seimbang.

  • Pendekatan Belajar Melalui Bermain:

      Pentingnya belajar melalui bermain tidak bisa diremehkan, terutama untuk anak usia dini. Dengan bermain, anak-anak dapat membangun pengetahuan dan keterampilan mereka secara alami dan menyenangkan. TKIT Nurul Yaqin dengan bijak mengintegrasikan konsep ini dalam kurikulumnya, memungkinkan anak-anak untuk belajar tanpa merasa terbebani.

dokpri

  • Rutinitas Pagi dan Morning Activity:

      Rutinitas pagi yang terstruktur seperti kegiatan menulis dan morning activity memberikan dasar yang kuat bagi disiplin dan kebiasaan baik. Setiap pagi, anak-anak diikutsertakan dalam kegiatan menulis sambil menunggu giliran untuk mengikuti aktivitas selanjutnya. Kegiatan ini membantu mereka mengembangkan keterampilan menulis sejak dini. 

Selain itu, anak-anak juga diajarkan berhitung dalam bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia, mengaji iqra, serta menghafal hadis dan surah pendek dari Al-Qur'an. Pendekatan multi-bahasa ini memperkaya wawasan linguistik mereka dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.

dokpri

  • Pembelajaran dengan Media dan Sholat Dhuha:

      Setiap hari, setelah melakukan sholat dhuha berjamaah, anak-anak melanjutkan pembelajaran menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru. Media pembelajaran ini disiapkan setiap Jumat untuk kegiatan selama satu minggu, mencakup berbagai aktivitas seperti menggunting, menempel, dan menggambar. 

Variasi aktivitas harian memastikan anak-anak tidak merasa bosan dan selalu tertantang untuk belajar hal baru. Kegiatan sholat dhuha berjamaah tidak hanya memperkuat aspek spiritual anak-anak tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kedisiplinan.

dokpri

  • Pembiasaan Positif dan Janji Pulang Sekolah:
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline