Lihat ke Halaman Asli

Diana Fawziah

mahasiswi ipb

COVID-19 Dapat Menggemparkan Ekonomi Dunia.

Diperbarui: 30 Juli 2021   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal Maret tahun 2020 Arab Saudi tunda penyelenggaraan ibadah umroh, Jepang itu juga liburan seluruh anak sekolahnya, para pekerja kantoran diminta buat kerja dari rumah, berbagai event olahraga kelas dunia juga dibatalin. Mari kita lirik sektor keuangan dan investasi. Pasar saham di seluruh dunia ini mengalami penurunan yang tajam. Indeks harga saham gabungan di Indonesia turun 22% sejak awal tahun sampai 13 Maret 2020 kemarin. Nilai rupiah juga semakin tertekan dibandingkan dengan dolar Amerika dan Euro. Dari sisi komoditas Harga batu bara dan minyak bumi juga melemah dengan tajam. Penyebab dari semua hal tersebut adalah virus Corona. 

Virus Corona ini ternyata juga menyerang ekonomi. Dampak virus Corona terhadap kondisi ekonomi dunia terdiri dari 3 sisi. 1.Supply Singkatnya nih supply itu adalah ketersediaan barang. Seperti yang kita tahu nih virus Corona itu kan pertama kali muncul di kota Wuhan di China. Akibat wabah ini perputaran ekonomi di China dan Dunia sempat lumpuh. China jadi negara yang terisolasi baik dari sisi manusianya juga dari sisi perdagangannya. China adalah pusat manufaktur dunia. China memberlakukan lockdown dengan maksud semua kegiatan di tempat umum dihentikan. Perbatasan wilayah juga dijaga ketat nih supaya penyebaran virus tidak semakin luas. 

Ketika proses produksi di industri manufaktur itu di berhentijkan negaranegara yang bergantung dengan manufaktur China tuh mengalami kekurangan suplai. Apa aja sih contoh industri yang kena dampaknya? a. Industri jaringan dan telekomunikasi Hubei provinsi yang pertama kali terkena dampak virus Corona. Hubei adalah pusat serat optik dunia. Sebagai tambahan informasi serat optik ini tuh biasa dipakai di jaringan telekomunikasi. Hubei itu nyumbang seperempat pasokan kabel serat optik di dunia, 

Hubei juga banyak banget manufaktur yang memproduksi chip memori yang biasa dipakai smartphone. Karena hubei dilockdown, 10% pengiriman smartphone di dunia kena dampaknya industry. b. Industri otomotif Lockdown di beberapa wilayah China ini berdampak juga pada ketersediaan suku cadang dan komponen otomotif Hyundai di Korea itu terpaksa tutup semua aktivitas di pabriknya. Pabrik mobil Nissan di Jepang juga terpaksa ngelakuin hal yang sama. penyebabnya karena kekurangan suplai suku cadang dan komponen otomotif dari China. 

Masalah suplai otomotif juga udah sampai ke Eropa, Jaguar Land Rover sudah mempublikasikan kalau persediaan komponen otomotif mereka tuh habis di akhir Februari mereka sampai harus mengorbankan persediaan darurat dari China. Lalu kalau di Indonesia sendiri industri yang terpengaruh lockdown China itu adalah tekstil dan Farmasi. Penyebabnya sama karena industri tekstil. 2. Demand Demand itu apa sih? simpel nya sih, demand itu adalah permintaan barang. China itu adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yang artinya China juga merupakan salah satu negara konsumtifnya yang punya demand yang besar. Contohnya permintaan terhadap komoditas seperti minyak dan batubara. 

China itu adalah negara dengan konsumsi batubara tertinggi di dunia. Permintaan minyak dari China juga mencapai 14% dari total permintaan di seluruh dunia. Kalau sebagian wilayah China itu mengalami lockdown maka permintaan kedua komoditas itu jadi berkurang drastis. Lalu kenapa kalo permintaan nya berkurang? over supply. Ketika permintaan berkurang sementara kesediaan berlimpah artinya barang itu menumpuk tapi pembeli sedikit. Akibatnya harga komoditas nya jadi turun jadi ini penyebab kenapa sejak awal tahun 2020 harga komoditas batu bara dan minyak jadi turun. Indonesia juga kena dampak turunnya permintaan dari China. 

Indonesia itu adalah eksportir batu bara terbesar di cina. Masalah demand juga menghantui industri mobil di Jerman saat kondisi wabah sedang berlangsung. Masalahnya sekitar 40% pendapatan dari pasar mobil Jerman itu adalah permintaan dari pasar China. 

Dengan kondisi China yang lagi di lockdown gini produksi mobil di Jerman juga turun ke titik terendah nya selama 23 tahun terakhir. sebagai tambahan informasi, penurunan produksi ini juga nggak cuma dipengaruhi oleh wabah korona doang, tapi juga dipengaruhi oleh perang dagang antara China dan Amerika yang terjadi sejak awal tahun 2018 lalu. 3. Servis atau Jasa Simplenya itu adalah sektor yang menjual pelayanan gitu atau jasa bukan barang contohnya ya transportasi, penginapan,sampai tempat hiburan seperti yang udah aku bilang sebelumnya China itu adalah salah satu negara dengan ekonomi terkuat dan penduduk terbanyak. Kondisi tersebut itu bikin China jadi negara dengan penyumbang turis internasional terbanyak di seluruh dunia. 

China juga jadi negara keempat yang paling banyak dikunjungi turis dari mancam negara. Corona virus ini mulai menyebar ke berbagai negara dan membuat banyak kebijakan perbatasan transportasi antar negara. Ketika semua itu terjadi secara bersamaan akan ada dampak lainnya juga mulai industri perdagangan, terhambat pembangunan, ekonomi, juga melambat produktivitas kerja menurun. Angka pengangguran meningkat sehingga daya beli masyarakat yang menurun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline