Setiap berkunjung ke Bali saya selalu menyempatkan menyantap hidangan yang satu ini, ayam betutu, masakan ayam khas Bali.
Di antara berbagai pilihan kuliner di Bali, baik yang tradisional maupun yang baru dan sedang viral, duduk di meja warung yang menawarkan Ayam Betutu tak pernah terlewat dari agenda kuliner saya dan keluarga. Dari setiap trip ke Bali, bisa saja saya makan menu ini lebih dari sekali, begitu favoritnya saya akan ayam betutu.
Nama Betutu sendiri berasal dari kata be dan tunu. Be artinya daging, dan tunu artinya bakar. Jadi secara harfiah adalah daging yang dibakar. Secara tradisional ayam (atau bebek) betutu diolah dengan cara dipanggang semalaman dalam sekam api. Rempahnya terasa sekali, karena jumlah bumbu yang dipakai sangat banyak, ditambah dengan lamanya waktu memanggang.
Bumbu ayam betutu di antaranya adalah ketumbar, kemiri sangrai, kunyit dan terasi. Lalu tentunya bawang merah dan putih, kencur, lengkuas, jahe dan sereh. Jangan lupakan cabe rawit sesuai level kepedasan yang diinginkan, dan garam serta gula.
Memasak ayam betutu tidak boleh irit bumbu, dan gunakan ayam kampung supaya ketika dimasak lama tidak hancur.
Pelengkap dari hidangan ini adalah pelecing kangkung dengan topping kacang tanah goreng serta sambal. Atau urap kacang panjang dan tauge serta sambal matah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H