Bruine Bonen Sup

Entah kapan sup kacang merah atau bruine bonen sup ini jadi favorit saya. Sepertinya ketika kakak sulung saya menikah dan ibu mertuanya yang asli Sunda suka masak angeun kacang yang kemudian dimodifikasi menjadi sup kacang merah ala wong londo.

Angeun kacang versi Pasundan aslinya hanya berisi kacang merah, dan bumbunya termasuk daun salam dan asam jawa. Begitu dimodifikasi menjadi sup bruine bonen, ada daging masuk ke dalamnya yang menambah cita rasanya, dan tidak lagi menggunakan daun salam dan asam jawa.

Memasak sup bruine bonen ini tidak sulit. Biasanya kacang merah dan daging sengkel atau buntut saya rebus bersama menggunakan pressure cooker. Masukkan pula garam dan sedikit gula. Rebus selama 30-40 menit sudah cukup untuk mengempukkan daging dan kacang merah, lalu sebagian kuah saya buang supaya supnya tidak terlalu berlemak.

Ke dalam panci yang sama tapi tidak dipasang tutupnya, masukkan potongan wortel dan kentang, 1 butir tomat, lada dan sedikit kaldu jamur. Tes rasa, lalu terakhir masukkan irisan besar daun bawang dan daun seledri sebelum kompor dimatikan. Taburkan bawang goreng ketika akan dihidangkan.

Sup kacang merah ini lebih nikmat ketika sudah dihangatkan dan kuahnya tidak lagi bening tapi mulai berwarna lebih gelap karena kacang merahnya mulai agak hancur tapi tidak lumat. 

Karena dalam 1 bulan bisa muncul 2x di meja makan, anak-anak saya sekarang ikut menjadikan masakan ini favorit mereka juga.