Lihat ke Halaman Asli

Self Driving - Menjadi Driver atau Passenger?-

Diperbarui: 31 Agustus 2024   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koleksi Pribadi

Self Driving

Menjadi Driver atau Passenger?

Penulis : Rhenald Kasali

Penerbit : Mizan

Cetakan : Ke-26 April 2022

Tebal Buku : 265 halaman

Masih ingat dengan Revolusi Mental ala Presiden Joko Widodo? Sebuah harapan untuk menumbuhkan daya saing bangsa. Mengubah mentalitas bernegara, yang sebenarnya bukanlah perkara mudah. And how to make the statement come true? Saran saya, bacalah buku ini. Mungkin bisa sedikit menjawabnya. Tapi dengan syarat, jika membaca buku ini harus dengan penuh kehati-hatian, bersikap terbuka, siap menerima segala konsekuensinya dan harus mulai terlibat dalam perubahan yang positif.

Revolusi mental sama artinya dengan mengubah mental kita sebagai warga negara. But How? Mengubah mentalitas it's not so easy. Begitu ditulis di pengantar buku ini. Karena harus dipahami ada banyak mental feodal yang yang terlalu lama kita jalani. Mental takut dengan perubahan, jika berbicara hanya satu arah, meeting biasanya lama dan tak ada keputusan, semua serba uang, lamban dalam segala hal, dan jika mau berubah maka berubahnya pelan-pelan. Bahkan bisa jadi tidak ada perubahan sama sekali. That's the true feodal. Mentalnya yang feodal.

Pertanyaan selanjutnya adalah; mengapa mentalitas harus diubah? Buku ini mengajak kita untuk memperbarui cara berfikir, melatih diri sendiri, agar kita bisa mengendalikan kendaraan yang disebut sebagai "self". Mental yang berubah akan memberi kita kesadaran baru. Dan kesadaran ini dibentuk oleh pengalaman dan pendidikan. Bukan karena tidak adanya pilihan.

Menjadi Driver

Indonesia membutuhkan figur-figur yang bukan cuma pandai diatas kertas. Tetapi juga gesit, dan cepat dalam bertindak. Figur yang sama sekali tidak boleh "mengantuk". Yang mempunyai sikap hidup yang berbeda dengan "passenger". Yang mampu beradaptasi untuk bisa hidup dimanapun, agar bisa menumbuhkan harapan semua kalangan. Mampu melakukan pembaruan dengan inovasi untuk membuat sebuah perubahan, tapi juga tetap rendah hati dan kaya dengan empati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline