Menjelang siang di bulan Ramadhan mulai terasa lapar dan muncul mual? Menuju ashar perut semakin mulas dan tidak nyaman? Gejala itu tidak asing dirasakan oleh para penderita penyakit lambung. Sayang sekali, di bulan Ramadhan yang menjadi momen setahun sekali ini perut malah sulit diajak kompromi. Padahal, penyebabnya kembali lagi pada diri kita sendiri.
Banyak sekali aturan makan yang sering kita abaikan. Kondisi lambung semakin parah seiring dengan kebiasaan makan yang sembarangan. Terutama di bulan puasa ini, keluhan penyakit pencernaan semakin santer terdengar. Terpaksa, puasa pun harus dibatalkan demi kesehatan.
Tahukah Anda bahwa sebenarnya, puasa adalah salah satu cara yang baik untuk memperbaiki kondisi lambung? Waktu makan yang terjadwal, yakni saat sahur dan berbuka membuat produksi asam lambung juga terkontrol. Namun karena kegiatan puasa ini tidak dibarengi dengan kedisiplinan, maka tidak ada pengaruh baik yang dapat dirasakan oleh lambung.
Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan agar selama puasa aman dari penyakit lambung?
Cobalah untuk makan sahur dan makan malam di waktu yang sama setiap harinya. Kemudian berbuka dengan makanan ringan yang tidak mengandung banyak minyak jenuh. Selain itu, konsumsilah obat lambung yang bisa menenangkan asam lambung Anda.
Cara Merawat Lambung Agar Tidak Kumat di Waktu Puasa
Obat lambung identik dengan kegunaannya untuk meredakan asam lambung. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada obat lambung yang bisa menenangkan lambung dan mencegahnya memproduksi asam lambung berlebih?
GMG dari Eigen Naturindo memiliki kandungan Persea Americana yang mengandung tannin, alkaloid, flavonoid, saponin, dan masih banyak lagi. Zat tersebut bekerja menghentikan pendarahan yang ada pada permukaan dinding lambung bagian dalam. Tak hanya itu, mereka juga melindunginya dari infeksi akibat asam lambung berlebih. Peran alkaloid bahkan bisa membantu menetralkan asam lambung.
Jenis obat herbal yang satu ini banyak dipilih karena kandungan alaminya yang aman untuk tubuh. Penggunaannya aman untuk jangka panjang karena tidak menimbulkan efek samping pada tubuh.Kandungan ini digunakan untuk memelihara kondisi lambung dan sistem pencernaan yang rentan sakit akibat kesalahan pola dan asupan makan.
Bukankah lebih baik memelihara kesehatan lambung daripada mengobatinya? Dengan begitu, lambung lebih aman, puasa jadi nyaman.