Paranggupito, Wonogiri (6/2/2023). Pajak merupakan iuran masyarakat untuk negara yang dapat dipaksakan dan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan pembangunan nasional. Indonesia sebagai negara berkembang yang saat ini sedang berjuang untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di setiap daerah pelosok tanah air. Oleh karena itu, pemerintah harus berupaya demi mewujudkan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia agar masyarakat merasakan kesejahteraan serta keadilan.
Sebuah usaha yang berjalan pasti memerlukan lokasi fisik sebagai pusat operasi untuk menjalankan suatu usaha tersebut. Pada dasarnya, sebuah perusahaan membutuhkan biaya pengeluaran agar bisnis atau usahanya dapat berjalan di lokasi tersebut secara legal atau sah secara hukum. Biaya yang diperlukan tersebut adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan sebuah biaya yang harus disetorkan atas keberadaan tanah dan bangunan yang memberikan keuntungan dan kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang ataupun badan. Karena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bersifat kebendaan, maka besaran tarifnya ditentukan dari keadaan objek bumi atau bangunan yang ada.
Realisasi penerimaan pajak PBB di Desa Wisata Paranggupito sudah tercapai sepenuhnya. Demi memberikan informasi pajak PBB di Desa Wisata Paranggupito yang dapat diakses secara umum, mahasiswa KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro 2022/2023, Diana Aulia Ardani melengkapi website desa mengenai realisasi pajak PBB.
Pelatihan diikuti oleh sepuluh peserta yang merupakan perwakilan dari perangkat desa, BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata Desa Paranggupito. Mahasiswa KKN dengan latar belakang jurusan yang sesuai dengan menu sistem informasi mengajarkan penggunaan dan pengoperasian menu sistem informasi. Diana Aulia (Akuntansi Perpajakan) memberikan arahan untuk menu admin web.
Pelatihan ini disambut dengan antusias dan respon positif dari perangkat desa dan jajarannya, Bapak Slamet Arifin selaku ketua BPD dan pembina Kelompok Sadar Wisata Desa Paranggupito mengapresiasi kegiatan pelatihan dan berharap agar kerja sama ini dapat berkelanjutan dengan datangnya Tim KKN selanjutnya. "Harapan kami kerjasama ini tidak hanya berhenti sampai sini, akan datang lagi tim KKN UNDIP yang tentunya akan mengembangkan kepariwisataan di Desa Paranggupito." Ungkap Bapak Slamet Arifin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H