Lihat ke Halaman Asli

Diana Arnita

Mahasiswa Akuntansi

Puisi | Malam

Diperbarui: 11 September 2020   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk malam
Terimakasih telah memberikan aku tempat untuk menangis sendirian
Terimakasih telah membiarkan aku merasakan pelukan Tuhan
Terimakasih telah membuatku mengerti bahwa dunia tak bisa ramah
Terimakasih telah membuatku paham bahwa tak akan ada yang peduli sedihku
Terimakasih sudah memberiku ruang untuk tidak berpura-pura
Terimakasih untuk kesunyian yang menemani tangisku
Terimakasih untuk suara alammu yang menutupi suara isakku
Terimakasih untuk gelapmu yang menyamarkan airmataku
Terimakasih untuk anginmu yang sudah menjadi elusan penenang di pundakku
Terimakasih sudah memberiku kesempatan menceritakan segala prahara dalam hidupku
Terimakasih sudah menghiburku dengan nyanyian khas mu, suara jangkrik
"Hehehe"
Aku bisa tertawa, terimakasih malam
Berkatmu aku menjadi seorang pasien sekaligus psikiater yang berperan mengobati diri sendiri

Gunungkidul, 11-09-2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline