Lihat ke Halaman Asli

Diana Arnita

Mahasiswa Akuntansi

Ini Dunia

Diperbarui: 7 September 2020   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Panas mentari terlihat gagah menyinari bumi
Dedaunan tampak layu terkuras energinya
Lalu ranting pohon ku dapati sedang melirikku
Aku tengah pasrah di atas pangkuan ibu
"Buk aku capek"
Kataku jujur tanpa bisa kututupi
Dunia memang tak akan peduli
Akan lelahku akan sedihku
Ku rasa segalanya sudah aku perjuangkan
Nyatanya aku masih saja diperdaya
Keringat, air mata sampai luka tak ada artinya
Karena dunia tak melihat usaha
Bahkan insan yang sudah lelah berjuang
Masih saja diperlakukan tak sepantasnya
Padahal diri ini tak berbuat jahat
Tapi mengapa dunia tak punyai nurani
Rasanya aku ingin membalas dendam
Rasanya aku akan puas jika dunia menderita
Tapi sentuhan tangan ibu membuatku sadar
Aku ini hanya bocah ingusan yang belum punya kuasa
"Buk, ajari aku buat merubah segala bentuk kebencian"
Aku memelas mengatakannya
Berharap ibu mau mengubahku menjadi buah hati yang dulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline