Lihat ke Halaman Asli

Kelainan Otak BIPOLAR dan Terapi yang Berhubungan Dengan BIPOLAR

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Diana Amalia, Mahasiswa Psikologi, Universitas Jayabaya, Sedang Belajar Neuropsikologi

Kelainan Otak BIPOLAR dan Terapi Yang Berhubungan Dengan BIPOLAR

Bipolar Disorder adalah kelainan pada otakyang menyebabkan ketidak normalan pergantian mood, energy, dan kemampuan untuk mengerjakan tugas-tugas harian . Bipolas Disorder juga dapat disebut dengan manic-depresi. Seseorang yang menderita bipolar biasanya mengalami rasa sangat antusias yag berlebih dan sangat bersemangat, namun, ketika mood-nya berubah buruk ia akan sangat depresi, pesimis, dan putus asa. Bipolar disorder dapat di bagi menjadi beberapa episode. Episode manic biasanya terjadi tiba-tiba dan rentan waktunya belangsung dalam hitungan hari, minggu, hingga bulan.Sedangkan episode depresi cenderung berlangsung lebih lama. Kedua episode ini baik itu manic dan depresi terkadang bisa terjadi secara bersamaan, dan bisaanya suasana hati atau yang sering kita sebut mood adalah hal yang dapat memisahkan keduannya.

Pada sebagian orang pada episode manic fase ini menjadi tinggi sehingga membawa mereka ke dalam keadaan yang disebut dengan hipomanik, orang yang berada dalam keadaan ini akan mengalamin keadaan yang sangt bahagia, sangat hiperaktif, sulit untuk menahan diri dalam perilaku sehari-hari, sebaliknya orang yang mengalami episode depresi gejala yang timbul adalah suasana hati yang murung dan rasa sedih yang berkepanjangan, sering menangis yang orang itu sendiri tidk mengetahui alasan mengapa dia menangis.

Yang terjadi pada otak pada penderita gangguan Bipolar ini, terganggunya cairan-cairan kimia utama di dalam otak, yang berperan di sini adalah Norepinephrine dan Serotonin keduannya merupakan neurotransmitter, pada area limbik pada otak berhubungan dengan emosi yang dapat mempengaruhi hipotalamus. Di dalam hipotalamus terdapat kumpulan soma sel saraf salah satunya pusat orto sipmatik dan parasimpatik yang merupakan bagian system limbik yang berperan untuk mengurus fungi emosi.

Ada beberapa factor yang menyebabkan munculnya gangguan bipolar, factor genetis dan lingkungan berpengaruh, selain itu tekanan hidup adalah salah satu factor penting munculnya Bipolar. Ada beberapa terapi untuk penderita gangguan Bipolar Disorder.

Terapi interpersonal, dengan terapi ini berfokus pada hubungan antara interpersonal klien, dengan terapi yang dapat membantu penderita memahami sepenuhnya peristiwa yang terjadi pada dirinya dan dengan begitu dapat memperkuat motivasi untuk melakukan hal_hal yang benar serta dapat mengurangi tekanan emosional penderita. Terapi keluarga Pyschoeducational juga dapat membantu dalam penanganan gangguan Bipolar, dimana dengan berinteraksi dan berkomunikasi diantar anggota keluarga dengan begitu bisa merasa adanya dukungan dari keluarga sehingga pemuihan dapat dicapai lebih cepat.

Sumber :

www.femina.co.id

www.wikipedia.org/wiki/gangguan_bipolar

dr.Ratna Mardiati, SpKJ,Pengantar Neuropsikologi,2010,SugengSeto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline