Lihat ke Halaman Asli

Diana Lieur

TERVERIFIKASI

Cuma orang biasa

Karir Milenial Pecicilan Bisa Terancam Karena Kompetensi dan Passionnya Lho

Diperbarui: 31 Oktober 2021   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : interview-coach.co.uk

Adalah sebuah Komunitas Sosial yang dibentuk oleh berbagai Profesional untuk berfokus kepada Continuous Improvement and Strategy management.

Dengan memahami keadaan dunia global yang semakin ketat karena daya saing yang tinggi saat ini. Dalam E-meet-nya yang berlangsung pada 18 September 2019 lalu, Komunitas sosial ini turut mengusungkan tema "Talent Challengs in Now and Future".

Melalui salahsatu Aplikasi online, Webinar yang diadakan tersebut diisi oleh Coach Peter Febian yang namanya pasti tidak asing lagi bagi para pengguna media LinkedIn. 

Seperti tak ada bosannya. Mengenai Millennial selalu jadi pembahasan menarik bagi kalangan Pemerhati, dan salahsatunya adalah Para Profesional yang tergabung dalam Webinar tersebut. Karena menyadari berbagai perubahan pada sebagian aspek saat ini dan untuk masa mendatang, maka dengan materi yang dibawakannya, Pak Peter telah menyimpulkan beberapa point dalam "Our Recent Landscape" seperti berikut ini: 

  1. Globalisasi + Konflik Ekonomi + Ideologi Dunia
  2. Vulnerability, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA)
  3. Revolusi Paradigma & Metode Lama
  4. Robotik, Otomatisasi, Artificial Intelligence, Machine Learning
  5. Wacana Perubahaan UU Ketenagakerjaan RI

Yang mana secara garis besar dalam ke-lima poin di atas tersebut adalah dimaksudkan agar kita semua dapat seawal mungkin mengenali potensi maupun blind spot dalam penentuan arah karir kita, berdasarkan kompetensi maupun keterbatasan diri selama ini. 

Sebagai generasi muda yang dikenal pecicilan di zaman now, fenomena Millennial dengan karakternya yang khas memang sering mengundang berbagai prespektif yang menjadikannya sebagai generasi unik, dan khusus. 

Dengan karakter yang hampir bertolak belakang terhadap generasi sebelumnya. Ditambah sering dianggap sebagai kutu loncat, sejatinya dalam dunia kerja Millennial termasuk pekerja yang kreatif dibarengi kemampuan daya pikir hebatnya lho. 

Dapat diakui seperti yang dikatakan oleh Pak Peter bahwa Millennial dibekali dengan otak kiri yang luar biasa, ketahanan terhadap jam kerja yang relatif lama, dan keahlian dalam menguasai banyak tugas dalam sebuah pekerjaan. Maka cocoklah jika sekumpulan Millennial banyak ditemukan pada Perusahaan-perusahaan Startup. 

Namun sayangnya, Millennial Pecicilan kerap kali belum sepenuhnya menguasai diri dalam kematangan emosional, termasuk di dunia kerja. Alhasil, Millennial rentan mengalami stress karena apa yang dilakukan menjadi tidak terarah dan membingungkan bagi dirinya sendiri ketika berkarir. 

Sumber : https://www.prevuemeetings.com

Dan dijelaskan bahwa kecenderungan kita selama ini adalah belum benar-benar memahami tentang Akademis, Pengalaman (masa kerja), Kompetensi utama (kepada perusahaan misalnya), dan Passion yang dimiliki. Atau bisa disimpulkan sebagai keterlambatan dalam menyadari hal tersebut. Yang pada akhirnya kekeliruan seperti itu dapat mengancam Millennial meliputi aspek internal dan eksternalnya. 

Generasi Millennial akan terjebak di mana ia merasa dilematis antara Kompetensi dan Passion yang dimilikinya. Maka tak jarang juga Millennial lebih memilih untuk mundur (resign) dari pekerjaannya lantaran apa yang dikerjakannya selama ini ternyata tidak sesuai dengan Passionnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline