Lihat ke Halaman Asli

Diana Respati

Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Meningkatkan Minat Literasi Peserta Didik Melalui Program Bimbingan Membaca dan Menulis Rapi

Diperbarui: 28 Desember 2023   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus dengan tujuan untuk melatih kemampuan dalam menyelesaikan persoalan pendidikan. Kegiatan kampus mengajar angkatan 5 telah selesai dilaksanakan sejak bulan Februari hingga bulan Juni 2023. Adapun program yang difokuskan pada kampus mengajar ini yaitu dalam hal literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Program-program tersebut tentunya dapat diimplementasikan di sekolah yang telah ditetapkan menjadi sasaran kegiatan kampus mengajar, yaitu salah satunya di UPTD SDN 7 Kujangsari yang beralamat di Jalan Kalapasabrang, Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.

Selama program berlangsung, para mahasiswa kampus mengajar UPTD SDN 7 Kujangsari melaksanakan berbagai program yang berkaitan dengan literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi. Salah satu program yang dijalankan yaitu program bimbingan membaca dan menulis rapi. Program bimbingan membaca dan menulis rapi ini dilatarbelakangi dengan masih adanya peserta didik yang belum mampu membaca dan menulis rapi, yaitu pada peserta didik kelas rendah dan kelas tinggi. Berdasarkan hal tersebut, program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pada peserta didik sehingga mereka dapat memiliki kemampuan literasi yang baik. Bimbingan membaca dan menulis rapi ini dilaksanakan setiap hari, dengan waktu yang berbeda antara kelas rendah dan kelas tinggi. Untuk kelas rendah, bimbingan membaca dan menulis rapi dilaksanakan setiap hari Senin, Selasa, dan Rabu. Sedangkan untuk kelas tinggi, bimbingan membaca dan menulis rapi ini dilaksanakan setiap hari Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Sebelum melaksanakan program ini, kami melaksanakan observasi terlebih dahulu kepada peserta didik dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan cara memeriksa bacaan mereka. Berdasarkan hasil observasi, terdapat 33 peserta didik yang belum lancar dalam membaca dan kebanyakannya dialami oleh peserta didik kelas rendah. Maka dari itu, kami membuat program bimbingan membaca ini. Pada awal implementasi program bimbingan membaca, kami membuat media pembelajarannya terlebih dahulu yaitu dengan membuat media papan stik. Media papan stik ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, seperti sterofoam, kertas karton, dan tentunya stik. Pada pelaksanaan bimbingannya, kami menjelaskan materi yang akan disampaikan secara klasikal, yaitu mengenai huruf vokal dan huruf konsonan. 

Pertama-tama kami memperkenalkan terlebih dahulu kepada peserta didik mengenai huruf vokal dan konsonan. Setelah peserta didik mengenali dan memahaminya, mereka diminta untuk menebak huruf vokal atau huruf konsonan dengan menggunakan media papan stik. Selain itu, kami juga menyediakan beberapa gambar yang mendukung materi pengenalan huruf vokal dan konsonan. Berdasarkan gambar yang telah disediakan, secara berkelompok peserta didik dapat menyusun suatu huruf sehingga menjadi sebuah kata yang sesuai dengan gambar. Setelah selesai, setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja samanya dengan menyebutkan huruf vokal dan konsonan sesuai dengan gambar yang telah diamati.

Pada hari berikutnya, bimbingan membaca ini tidak dilakukan secara klasikal kembali, tetapi dilakukan secara individu dengan membaca buku khusus untuk belajar membaca. Selain membimbing peserta didik dalam membaca, kami juga membimbing mereka untuk dapat menulis dengan rapi. Bimbingan menulis rapi ini dilakukan dengan membimbing peserta didik dalam memperhatikan tanda baca, membimbing dalam penulisan huruf kapital, dan kaidah lainnya yang harus dipelajari dalam kegiatan menulis.

Dokpri

Selama kurang lebih empat bulan bimbingan membaca dan menulis rapi ini dilakukan dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan hasil yang memuaskan juga. Peserta didik yang sebelumnya belum lancar dalam membaca dan belum rapi dalam menulis, setelah melakukan bimbingan ini secara rutin peserta didik dapat lancar dalam membaca dan rapi dalam menulis. Bahkan salah satu guru UPTD SDN 7 Kujangsari mengatakan bahwa salah satu peserta didik yang mengikuti bimbingan membaca dan menulis rapi mengalami perubahan yang baik yaitu lancar dalam membaca materi pelajaran di kelas. Dengan demikian, adanya bimbingan membaca dan menulis rapi ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan literasi peserta didik di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline