Lihat ke Halaman Asli

Tiga Kata Sakti yang Sukar Terucapkan.. Maaf, Tolong, dan Terima Kasih..

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13255254811644047209

Melongok Kompasiana di waktu pergantian hari.. tertarik satu postingan dari sahabat kompasianer Gordi Arfi yang tertuang di sini. Nah.. saya juga punya tiga kata sakti yang harusnya mudah diucapkan di tahun 2012 ini. Sebab biasanya tiga kata ini susah sekali untuk diucapkan. Semua ada di awal tahun 2012.. hari pertama yang aku habiskan dengan istirahat total di mess pabrik.. Sendirian.. Karena semua penghuni mess sudah pulang ke keluarganya masing-masing untuk merayakan tahun baru. Aku memilih untuk begadangan sehari full jaga pabrik. Nggak tahu kenapa.. kali ini aku ingin merayakan tahun baru sendirian.. Mungkin karena terbiasa merayakan dengan berhura-hura sehingga tahunini disadarkan untuk kembali menilik kehidupanku sendiri.

Sore ini di mess masih dilingkupi suasana mendung.. ditemani segelas kopi luwak dan rinai hujan yang mengalun aku mulai bercengkrama dengan suara ketikan keyboard. Terasa sepi memang.. tetapi tenang dan damai untukku. Ah.. aku ingin bercerita tentang kejadian kemarin.. tentang team briefing yang aku lakukan di unit kerjaku.

Suara serak sisa ocehanku masih ada sampai sore ini, karena mulai Jumat subuh sampai Sabtu malam beberapa sesi briefing kulakukan. Briefing spesial karena rasanya baru kali ini dikenalkan ke unit kerjaku. Briefing akhir tahun 2011 yang berisi evaluasi kinerja Team sepanjang tahun lalu dan harapan untuk tahun berikutnya. Ada tiga “kata sakti yang sukar terucap” yang kuselipkan dalam ocehanku kepada anggota team yang jumlahnya ratusan orang. Apa itu?

Yang pertama tentu MAAF.. jika ada keputusan, tindakan, perkataan, dan perilaku dari kami selaku pimpinan yang kurang berkenan atau menyebabkan sakit hati bagi team kami. Satu kata ini memang sudah terucapkan oleh kita. Sebab mengakui kesalahan bagi sebagian orang kadang merupakan “kesalahan atau aib” bahkan haram untuk dilakukan. Puah!! Itu sombong bin egois kan? Sebagai manusia tentu kita punya kesalahan karena kesempurnaan hanya milik Dia yang menciptakan kita.

Kata berikutnya adalah TOLONG.. Aku mewakili pimpinan meminta tolong kepada setiap anggota team untuk semakin meningkatkan kinerja dan mengevaluasi diri pribadi dan team secara keseluruhan. Kinerja untuk tahun mendatang dan evaluasi untuk setiap kekurangan dan kesalahan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2011. Satu lagi adalah minta tolong agar semua memiliki semangat belajar yang tinggi agar selalu lebih baik dari sebelumnya. Kiranya hal ini akan menjadi bekal untuk menghadapi tahun 2012 yang penuh tantangan sekaligus peluang baru. Sahabat.. kadang karena kekayaan, usia, dan posisi, kita melupakan untuk menyelipkan satu kata ini dalam setiap intruksi atau perintah kita. Padahal dengan kata TOLONG.. makna disuruh atau dipekerjakan bisa terasa lebih halus dan berarti bagi si penerimanya.

Kata sakti terakhir adalah TERIMA KASIH. Ya.. terima kasih karena tanpa mereka, pabrik tempatku bekerja tentu tidak akan sebesar dan sepesat sekarang. Dari awal tahun yang mesinnya cuma hitungan jari, sekarang sudah melebihi jumlah jari kaki dan tanganku. Biar kata uang banyak kalau tidak ada unit pekerja di lapangan tentu saja semua project tidak akan bisa dilaksanakan. Kata terakhir ini biasanya sulit diucapkan oleh mereka yang mabuk kekuasaan dan tinggi hati. Bahkan aku pun kadang kala lupa mengucapkannya pada si pemberi hidup. Padahal, setiap kali bangun pagi patutlah TERIMA KASIH kita panjatkan karena hari itu berarti kita masih diberikan kesempatan hidup oleh-Nya.

Yach.. saat berdiri di depan mereka yang bersila di ruangan kerja, atau kala ku berdiri di kursi kantin tempat mereka kukumpulkan, aku melihat rasa PUAS dan HARAPAN dari semua anggota team. Aku puas karena semua team bisa mendapatkan momen ini di akhir tahun. Rasanya semakin bersemangat lagi aku untuk lebih TOTAL lagi dalam kerja sama team ini. Harus bisa dan pasti bisa..

Malamnya akupun berdamai dengan keegoisanku untuk mengevaluasi kehidupan pribadi dan pencapaianku sepanjang 2011. Mulai dari pahit getirnya cinta, kenaikan jabatan, pindah kerja, hingga rumah kecil untuk bapak ibu di penghujung tahun seperti yang kucoretkan di bulan lalu. Di akhir doa setelah countdown 2011usai, kutiup sebatang lilin yang menerangi ruangan kamar tempat intropeksi diri dan lantunan doaku pada-Nya. Semoga sukses selalu untukmu sahabat..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline