By Naila Rachma Ramadian, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd
Mahasiswa S1, Dosen PGSD FIPP
Universitas Negeri Semarang
Kurikulum pada pengembangan pendidikan diartikan sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang saling bergantung dan saling mendukung. Komponen program meliputi tujuan, materi pembelajaran, dan metode Evaluasi. Dalam bentuk sistem ini, kurikulum akan mengarah pada tujuan Pendidikan dengan kerja sama antar seluruh sub sistem. Kurikulum sekolah berperan penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Jadi, pengembangan kurikulum harus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan pendidikan masa depan.
Dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 mengenai Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan dan Pengembangan Pembelajaran (2022) merupakan bentuk dukungan penuh terhadap penyempurnaan kurikulum di Indonesia, guna mewujudkan Indonesia maju sebagai negara yang berdaulat, mandiri, dan berkarakter melalui penciptaan Siswa Pancasila yang mempunyai pemikiran kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kerja sama tim berkebhinekaan melalui Kurikulum Merdeka.
Didalam Kurikulum Merdeka ini memiliki paradigma yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya yaitu berpusat pada siswa dan mengutamakan pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Pada kurikulum sebelumnya, pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru menentukan materi dan metode pembelajaran dan siswa harus mengikutinya. Namun pada Kurikulum Merdeka, pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Siswa bebas belajar sesuai minat dan kemampuannya. Karakter dan keterampilan siswa penting dalam mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan melalui pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Penerapan Kurikulum Merdeka pada akhirnya akan membantu siswa menyadari hak dan kemampuannya dalam menentukan proses belajarnya, menetapkan tujuan belajar, merefleksikan kemampuannya serta mengambil langkah proaktif dan bertanggung jawab atas keberhasilannya sendiri. Paradigma kurikulum merdeka berpotensi meningkatkan kemajuan akademik siswa sekolah dasar. Kurikulum ini berpusat pada siswa dan mengutamakan pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Paradigma ini lebih fokus pada pengalihan pengetahuan dan keterampilan, untuk mempersiapkan siswa maju di era digital.
Di era digital ini guru diharapkan mampu menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk modul yang dapat diakses siswa secara online. Websitenya bermacam-macam karena model pembelajaran inovatif ini merupakan alternatif dari Kurikulum Merdeka. Pada penilaian pembelajaran terdapat kriteria minimal yang berkaitan dengan proses penilaian hasil belajar siswa guna mencapai hasil belajar dalam kegiatan program belajar, kurikulum mengacu pada penilaian terfokus dimana suatu kegiatan dinilai berdasarkan kinerja dan keterampilan siswa dalam melakukan kegiatan tersebut.
Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar dioptimalkan dapat memajukan akademik siswa. Memang program ini memberikan kebebasan belajar kepada siswa sesuai minat dan kemampuannya, sehingga berpotensi membawa perubahan positif bagi siswa. Terdapat perkembangan yang nyata dan positif pada diri siswa ketika menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar. Siswa dapat memahami bahwa dengan mempelajari suatu topik atau materi, mereka akan memperoleh pemahaman, tidak hanya dari segi materinya tetapi juga dari segi kemampuannya dalam aplikatif dan implementasi
Pengajaran dari guru dan siswa harus dilakukan secara rutin dan dilakukan dengan konsisten. Sehingga jika hal ini dilakukan secara konsisten pasti akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa dari perubahan kurikulum adalah dengan menyiapkan materi pembelajaran menarik yang kaya akan materi pembelajaran dan ilmu pengetahuan, karena pada Kurikulum Merdeka ini teori kurikulum lebih pada implementasi materi ke dalam kehidupan sehari-hari siswa.