Lihat ke Halaman Asli

dian kristyanto

Aktifitas saya sebagai seorang pengajar di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang aktif di Jurusan Ilmu Perpustakaan

Sampai Kapan Menunggu Konsistensi Ole?

Diperbarui: 26 September 2019   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam satu minggu terakhir Klub Besar Inggris yaitu Manchester United menjalani dua rangkaian pertandingan, dimana kedua pertandingan dilalui dengan hasil minor walaupun pada pertandingan di Carabao Cup berhasil mengalahkan Rochdale, namun itupun dimenangkan melalui drama adu pinalti. Sementara pada pertandingan sebelumnya tim sekelas MU dipermalukan oleh West Ham United di kancah Liga Inggris. Lalu apa yang salah dengan tim ini?

Pelatih berlabel legenda (Ole Gunnar Solskjaer) didatangkan untuk menggatikan posisi pelatih dengan label juara sekelas Jose Mourinho dengan harapan tim dapat bermain seperti era Sir Alex Ferguson. 

Barisan suporter yang rindu juara dan menantikan elegansi permainan Manchester United memiliki ekspektasi tinggi terhadap sang legenda mengingat hasil positif yang di raih tim pada masa Ole menjabat sebagai pelatih sementara. 

Selepas musim kemarin berakhir dan memasuki laga pra musim 2019/2020 nampak permainan Manchester United dibawah kepelatihan Ole pasca ditetapkan sebagai pelatih kepala terlihat cukup menjanjikan. 

Kombinasi antara anak-anak muda binaan klub dengan pemain senior berkelas seperti Juan Mata, Pogba, De Gea dan lainnya memberi warna terhadap permainan Manchester United. 

Pertandingan pertama Liga Inggris juga memberi asa mengingat mereka mampu mengalahkan Chelsea dengan skor menjanjikan (4-0), permainan menarik dengan kerjasama tim dan kekompakan yang baik ditunjukkan oleh para pemain lama dan baru. 

Rekrutan anyar semacam Daniel James, Wan Bissaka dan Maguire menunjukkan kelasnya dan membuktikan bahwa mereka memang layak di rekrut oleh Manchester United. 

Setelah bursa transfer resmi di tutup, Manchester United kehilangan beberapa pemain kunci yang hengkang dari klub. Pemain berlabel bintang dilego seperti Lukaku dan Darmian, sementara Alexis Sanches dan Chris Smalling dipinjamkan ke klub Seri A Itali. 

Ole mulai memberi kesempatan bermain beberapa nama baru yang masih muda dan energik seperti Tahith Chong, Angel Gomes Hingga Greenwood dan memang hasilnya tidak terlalu jelek karena mereka sampai saat ini menunjukkan permainan yang lumayan. 

Akan tetapi persoalan muncul manakala hasil pertandingan setelah laga melawan Chelsea tidak berjalan mulus, tidak banyak skor yang dihasilkan oleh para penyerang Manchester United ke gawang lawan, selain itu pertahanan juga mulai tidak menunjukkan konsistensi sehingga sering kemasukan goal disaat MU unggul dari segi skor saat menghadapi lawan-lawan yang terbilang mudah ditaklukkan.

Bukti inkonsistensi Ole sebagai pelatih dapat dilihat dari dua pertandingan terakhir, bertanding melawan tim yang seharusnya dapat dikalahkan namun justru tim lawan dapat melakukan perlawanan sengit di Old Trafford. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline