Lihat ke Halaman Asli

Dian NovitaSari

Mahasiswa Aktif

Fast Fashion: Mahasiswa Terperangkap dalam Siklus Komsumsi Tak Terkendali, Bagaimana Mencari Jalan Keluar?

Diperbarui: 8 Mei 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : Bacaecon.com 

Fast fashion telah menjadi fenomena yang mengguncang dunia mode, terutama di kalangan mahasiswa. Namun, keputusan untuk terus mendukung industri ini terasa di luar nalar, mengabaikan konsekuensi sosial dan lingkungan yang serius.  Fast fashion menjadi permasalahan di kalangan mahasiswa yang tak terkendali yang namun kurang mendapat perhatian lebih.

 

Mahasiswa adalah generasi penerus yang diharapkan memiliki pemikiran kritis dan kesadaran sosial yang tinggi. Namun, terlalu banyak mahasiswa yang terjebak dalam lingkaran konsumsi fast fashion tanpa mempertimbangkan dampaknya. Mereka tergoda oleh harga murah, tren terkini, dan penawaran yang terus berubah, tanpa menyadari konsekuensi yang tersembunyi. Pertama-tama, fast fashion memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

Selanjutnya, keputusan untuk membeli pakaian fast fashion juga menyokong kondisi kerja yang buruk di industri tersebut. Banyak merek fast fashion memanfaatkan tenaga kerja murah di negara-negara berkembang, dengan jam kerja yang tidak manusiawi, upah rendah, dan kurangnya hak pekerja yang dihormati

 Mahasiswa seharusnya mempertanyakan etika di balik produksi pakaian yang mereka kenakan dan memilih untuk mendukung merek yang berkomitmen terhadap keadilan sosial. 

Namun, pertanyaan terbesar adalah, apa yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa terkait fast fashion? Pertama, mereka dapat mulai dengan meningkatkan kesadaran akan dampak fast fashion melalui pendidikan dan kampanye. Mahasiswa juga dapat memilih opsi berkelanjutan seperti mendaur ulang pakaian, berbelanja di toko vintage, atau memilih merek yang berkomitmen terhadap keberlanjutan.

Selain itu, mahasiswa dapat memperkuat gerakan slow fashion, yang mendorong produksi pakaian yang berkualitas, tahan lama, dan diproduksi dengan cara yang etis dan berkelanjutan. Dengan memilih kualitas daripada kuantitas, mahasiswa dapat mengubah paradigma konsumsi dan menunjukkan bahwa gaya tidak harus mengorbankan nilai-nilai sosial dan lingkungan.

 Fast fashion telah mempengaruhi kalangan mahasiswa dengan keputusan yang di luar nalar. Namun, melalui kesadaran, pendidikan, dan tindakan nyata, mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam merombak industri mode.

 Oleh karena itu, pertanyaannya adalah: Apakah mahasiswa siap untuk mengambil langkah-langkah kecil yang berarti untuk mempromosikan mode yang berkelanjutan dan beretika? Bagaimana mereka dapat mempengaruhi perubahan positif dalam industri ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline