Berawal dari iseng karena sang anak ingin makan pizza kesukaannya, akhirnya Ida Bagus Narendra Kusumawardhana (mas Bagus) membuka sebuah resto dengan pizza Italia sebagai menu utamanya pada Maret tahun lalu. Begitulan obrolan dibuka dengan cerita behind the scene Emma Ethan's Pizza yang dipandu oleh Mbak Retno sekaligus tanya jawab teman-teman KJog dengan Mas Bagus. Keahlian membuat pizza diperoleh dari pengalaman bekerja part time di restoran pizza saat sedang menuntut ilmu di Australia. Selama 16 tahun tinggal di negeri rantau selain di restoran pizza Mas Bagus juga pernah bekerja di patteserie (bakery/roti) dan butcher (tukang daging).
Awal masa pandemi Covid 19 di Indonesia mengubah segalanya, hampir semua aktivitas berkurang termasuk mas Bagus . Beruntung skill membuat pizza yang dimiliki mas Bagus malah membuka peluang bisnis kuliner baru yaitu Emma Ethan's Pizza. Nama ini diambil dari nama putra dan putri mas Bagus. Siapa sangka dari makanan favorit keluarga kemudian bisa jadi bisnis keluarga. Ehm menjanjikan!
Obrolan terhenti karena piring-piring berisi aneka pastry mulai berdatangan ke meja kami. Wangi butternya sungguh menggoda, ini pasti enak gumam saya dalam hati. Dan saya sudah kehilangan sedikit fokus. Beruntung mbak Retno cukup peka dan menghentikan tanya jawab agar kami bisa mencicipi pastry-pastry tersebut. Mumpung masih fresh from the oven, saya mengambil croissant. Gigitan pertama langsung terasa garing dan cruncy di luar namun soft di dalam, layer khas roti pastrynya jelas banget. Belum lagi aroma butternya yang khas, duuh rasanya pengen nambah lagi. Tapi masih ada pastry coklat, cinnamon roll dan tentu saja menu utama kita pizza. Harus mengatur strategi ni biar muat ni perut hehehehe.
Pas banget begitu potongan terakhir croissant masuk ke mulut, dari arah pintu dapur Emma Ethan's muncul 3 loyang pizza sekaligus. Wuah wangi aroma panggangan saja sudah menggoda. Kata mas bagus pizza ini paling enak dimakan maksimal 30 menit setelah keluar dari panggangan. Pizza Italia kan tipis dan garing renyah dibagian pinngirnya. Seloyang pizza yang berdiameter 30 cm, dipanggang di suhu 300-400 derajat celisius dan membutuhkan waktu kira-kira 15 menit. Ada 3 loyang pizza yang sudah siap dicicipi, masing-masing pizza dibagi menjadi 8 bagian. Margheritta, ini termasuk varian pizza yang saya suka karena simple toppingnya, keju dan saus tomatnya enak banget, pas banget komposisinya. Enggak kebanyakan dan enggak bikin eneg. Apalagi lembaran daun basil ngeblend, memberikan rasa yang beda tapi pas banget dengan keju dan saus tomatnya.
Saya jarang menemukan nanas yang terasa manis di varian pizza Hawaiian, tapi di Emma Ethan's Pizza topping buah nanas yang menjadi ciri khas Hawaiian menjadikan perpaduan keju,saus tomat, smoked beef ada sentuhan manis di tengah-tengahnya. Hmm yummy. Sebenernya pengen nambah satu slice lagi, tapi karena ada bisik-bisik kalau mas Bagus akan mengeluarkan 8 varian pizza andalannya, saya mengurungkan niat. Saya bukan meat lovers, tapi kali ini varian Meat Lovers sedikit membuat saya penasaran, katanya di Emma Ethan's pizza varian ini paling disukai. Wah pantas saja jadi best seller, toppingnya nggak main-main, memanjakan lidah meat lovers beneran ini. Buat yang tidak terlalu suka daging tenang ada pilihan varian Vegetariana dengan topping mushroom, green peppers dan olive.
Selain Hawaiian, rupanya varian Pizza Tuna mencuri perhatian saya. Awalnya saya ragu untuk mencicipi tetapi karena beberapa kawan KJog mengatakan enak, saya pun ikut-ikutan. Bau ikan tidak begitu kentara, meskipun begitu potongan tunanya terasa saat sampai ke mulut. Saya sedikit memberikan cocolan Tabasco di gigitan berikutnya. Perfect enaknya! Pantas saja teman-teman KJog merekomendasikan varian tuna ini. 9 out of 10 lah.