Lihat ke Halaman Asli

Dian Purnama

klaverstory.com

Main Airsoft di Mall? Bisa...

Diperbarui: 4 Mei 2019   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Sabtu siang itu terik sekali, tapi tidak menyurutkan semangat saya untuk ngegas motor ke Lippo Mall. Maklum sebagai pekerja dengan jam kerja Senin sampai Jumat, Sabtu laksana hari kemerdekaan. Kebetulan weekend ini saya bersama teman-teman  Kjog mau #DolanAirsoft di Lippo Plaza Jogja. Airsoft? Apa itu? Saya juga tidak tahu lha wong ini pertama kalinya hehehe.

Berkenalan Dengan Airsoft

Terletak di parkiran Lippo Plaza, Jogja Airsoft Wargame mulai beroperasi pada tanggal 17 Februari 2019, tepatnya di lantai P3, di ujung sebelah utara. Carilah logo hiu bertuliskan JAW singkatan dari Jogja Airsoft Wargame. Gampang kok, dijamin nggak bakal nyasar deh. Arena airsoft ini buka setiap hari dari jam 14.00-22.00 tetapi untuk weekend sudah buka dari jam 10.00. Sambil menunggu teman-teman Kjog ngumpul, saya berjalan-jalan sebentar di dalam arena. Settingannya mengingatkan saya pada adegan tembak-tembakan di menit awal episode pertama serial drama Korea yang berjudul Decendants of The Sun ((DOTS); yang pencinta drama Korea pasti tahu hehehe).

Jadi apa itu airsoft?

Airsoft adalah olah raga permainan simulasi menembak dengan mainan yang disebut airsoft gun (selanjutnya disebut unit). Meskipun alat penembak yang digunakan adalah replika (1:1), tapi setiap pemainnya harus taat pada peraturan. Safety berada pada prioritas utama permainan ini. Pelindung mata berupa google/safety glass wajib dipakai di dalam arena dan tidak boleh dibuka dengan alasan apapun. Selain google/safety glass ada juga pelindung badan/rompi.

Dalam briefing singkatnya sebelum permainan dimulai, selain aturan penggunaan pelindung, juga dijelaskan cara membawa unit. Berulang kali sang pemandu mengingatkan agar tidak meletakkan jari  di trigger kecuali akan menembak target di dalam arena. Kenapa? Untuk menghindari tembakan peluru nyasar. Pelurunya sih emang nggak seberapa ukurannya dan terbuat dari plastik, tapi ternyata lumayan kalau kena. Hmm pas kena di lengan kiri saya dan cukup bikin "tatto merah" juga ternyata hehehe.

Dokumentasi pribadi

Permainan Dimulai

Suara dar der dor tidak berhenti berpadu dengan langkah sepatu berlarian, sesekali terdengar teriakan. "Hit" teriak saya pada akhirnya, sial betul ketika sebuah peluru melesat mengenai lengan kiri saya tepat ketika saya hendak keluar dari persembunyian. Yeah saya harus merelakan diri untuk keluar dari arena dan melihat team saya melanjutkan perang." Hit "adalah kata yang harus diteriakan ketika kita terkena tembakan lawan, dan "freeze" diucapkan ketika kita tidak boleh menembak lawan karena berada dalam jarak radius 5 meter. Rupanya ada uji kejujuran dalam permainan ini, toh kita bisa saja kan tidak mengaku kena "hit" agar tetap berada di arena. Sesaat kemudian terdengar teriakan freeze dan hit, wah rupanya team lawan ada yang kena "freeze" dan "hit" bersamaan dan membuat team saya lolos ke babak berikutnya.

Team saya akhirnya lolos sampai final, permainan di babak final sedikit berbeda, kali ini kami harus menyelesaikan misi. Sebagai team yang berperan sebagai teroris kami harus meletakkan bom di sasaran dan meledakkannya. Tentu saja bomnya hanya replika dan tidak benar-benar terjadi ledakan. Sementara team lawan berperan sebagai team yang menjinakkan bom. Pada misi final ini kami seri dan harus memainkan 1 game lagi untuk menentukan pemenang. Pada game penentuan ini, team yang paling cepat memindahkan bendera dari tengah arena dan diletakkan ke pojok arena menjadi pemenang. Sayang sekali team kami kalah. Ngos-ngosan tapi ada raut bahagia di wajah-wajah kita. Gimana enggak, #eventKJog kali ini benar-benar-benar seru luar biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline