Lihat ke Halaman Asli

PKKM ISS | FGD Petunjuk dan Teknis Program BKP-MBKM KKN Tematik dengan Mitra Kerja Sama

Diperbarui: 23 November 2023   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:LP3

Surabaya- Tim Progam Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2023, LP3 (Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) mengadakan FGD (Focus Grup Discussion) petunjuk dan teknik program BKP-MBKM KKN Tematik dengan mitra kerja sama. Salah satu topik kegiatan FGD nya adalah integrasi kegiatan abdimas dosen-mahasiswa berbasis MBKM. Kegiatan tersebut dihadiri oleh narasumber kepala LPM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., IPM., ASEAN, Eng, beliau mengatakan bahwa kegiatan KKN yang ada di UMY bertujuan membangun sinergi antara institusi, mahasiswa dan masyarakat dalam membangun masyarakat. “Harapanya kegiatan abdimas ini dapat meningkatkan kontribusi dosen dan mahasiswa yang berkemajuan serta sebagai sarana dakwah dan promosi ke masyarakat,” tutur Dr. Gatot. 

Foto:LP3

Beliau juga menuturkan bahwa mahasiswa tidak hanya dibentuk hardskillnya, namun harus softskillnya. Melalu materi yang disampaikan, 20% hardskill mahasiswa perlu dikembangkan melalui kegiatan KKN Tematik dan lebih penting lagi 80% kemampuan softskill harus dikembangkan melalui kegiatan ini. Softskill adalah kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi, keterampilan, kecerdasan sosial, dan mengelola pekerjaan. Keterampilan menjadikan sesuatu lebih kreatif dan berbeda dengan yang lain, inovasi yang baru untuk masyarakat. Hal inilah yang harus dibentuk karakternya oleh dosen melalui kegiatan KKN Tematik. 

Dalam materi tersebut, Gatot menjelaskan terkait integrasi kegiatan abdimas dosen dan mahasiswa berbasis MBKM. Sehingga, dosen bisa melakukan kewajibannya yakni melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berkolaborasi dengan mahasiswa. Kegiatan KKN Tematik ini harapannya bisa dikonversi sesuai dengan keilmuan prodi masing-masing. Lebih tepatnya, bentuk konversi MBKM yang tidak hanya free form melainkan structure form. Dengan demikian, sebelum kegiatan KKNT ini dijalankan maka perlu diskusi yang matang antara ketua program studi dengan pihak LPPM UMSurabaya untuk menentukan mata kuliah keahlian yang sesuai untuk dikonversi dalam kegiatan KKNT tersebut. Harapannya adalah agar kegiatan KKNT bisa berjalan maksimal sesuai dengan keahlian mahasiswa di bidangnya.  

“Semoga dengan adanya FGD ini kita bisa banyak belajar dalam meningkatkan softskill mahasiswa melalui aktivitas KKNT dan penguatan kemitraan MBKM,” ucapnya. (Humas, LP3UMSurabaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline