Lihat ke Halaman Asli

Dian ApriliyantiSPdSi

Guru Matematika di SMP Negeri 4 Payung, Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Diperbarui: 2 Maret 2023   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.2

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Oleh : Dian Apriliyanti, S.Pd.Si

SMP Negeri 4 Payung

CGP Angkatan 6 Kabupaten Bangka Selatan

Pendidikan Guru Penggerak Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan pemimpin yang dapat berpikir sistem, membangun keselarasan, memahami perubahan dan berpikir aset.

Dalam Modul ini kaitan antara pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah mampu berpikir aset. Dalam berpikir aset, pemimpin dapat menggunakan pendekatan berbasis aset (asset-based approach) yang merupakan cara praktis menemukenali hal-hal positif dalam kehidupan.

Sebagai pemimpin yang memiliki pola berpikir aset, maka pemimpin harus menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir untuk mengidentifikasi apa yang telah berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Seorang pemimpin di dalam kelas adalah guru yang yang memiliki nilai-nilai diantaranya berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif, dan inovatif. Dalam pengelolaan sumber daya di dalam kelas, guru sebagai pemimpin pembelajaran diharapkan memiliki kompetensi untuk memahami kebutuhan muridnya yaitu tentang kesiapan belajar murid, minat murid dan profil belajar murid. Hal ini perlu dipetakan agar guru dapat secara mandiri menentukan strategi pembelajaran yang inovatif untuk diterapkan di kelas dan berkolaborasi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi karakteristik murid sehingga mampu menjadi pemimpin pembelajaran di kelas yang reflektif.

Selain itu, sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya akelas, maka guru dapat menggunakan pengembangan komunitas berbasis aset (PKBA) untuk mengelola paguyuban kelas agar dapat menciptakan lingkungan belajar di kelas yang dapat memfasilitasi kebutuhan belajar murid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline