Lihat ke Halaman Asli

Merindu Cahaya

Diperbarui: 27 Mei 2023   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Hasil Pribadi 

Merindu Cahaya- Puisi 

Diri yang merindu cahaya
Membuat hati ku teriris
Hingga terasa hancur berkeping
Ku dekap tubuh ku
Sesak menahan luka
Aku yang gelisah
Galau merana kecewa tak berdaya

Malam berlapis gelap
Ku penjamkan mata tak tidur
Ingatan tentang dosa
Bergelimang dikepala
Sungguh diri ini telah nista
Pada diri dan tuhan ku

Aku merasa putus asa
Melawan jiwa yang selalu gagal
Oh.. Tuhan
Akahkah aku menang?
Berjihad melawan nafsu
Telah lama aku berpaling
Dari mu wahai lentera hidup ku
Aku yang jatuh pada lubang kenistaan
Pada dunia bak sayap nyamuk tak berarti

Wahai Tuhan ku
Izinkan aku kembali
Mendekat penuh cinta
Untuk menjadi hamba pilihan mu

Wahai Tuhan ku
Dekaplah aku untuk kembali suci
Berilah aku ampunan mu
Untuk menjadi penghuni surga mu

Tuhan...
Maafkan aku seorang hamba
Yang lalai mengingat mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline