Lihat ke Halaman Asli

Dian Anjani

Mahasiswa Universitas Islam Malang

Peduli Lingkungan Mahasiswa KSM Tematik Unisma Melakukan Pengadaan Tempat Sampah Anorganik

Diperbarui: 7 September 2021   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Kegiatan Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Malang disambut baik oleh pemerintah desa pengabdian dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 02 Agustus 2021. Salah satu objek pengabdianya bertempat di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. 

Kegiatan ini menghasilkan banyak program kerja yang nantinya bisa dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat desa, salah satu program kerja yang dihasilkan oleh kelompok 16 adalah pengadaan tempat sampah anorganik, khususnya plastik. Dimana nantinya tempat sampah tersebut akan didistribusikan di toko-toko yang memiliki potensi besar penghasil sampah plastik, contohnya toko sembako.

Kegiatan pengabdian proker tersebut diawali dengan belanja bahan yaitu drum oli bekas, besi, dan cat, Selasa (24/08/2021). Lalu dilakukan pemotongan drum oli sekaligus pengelasan kaki dan pegangan tempat sampah, Jum'at (27/08/2021). 

Dan dilanjutkan dengan pengecatan drum agar penampilan tempat sampah terlihat menarik, Selasa (31/082021). Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian identitas pada tempat sampah, Kamis sore (03/09/2021). Kegiatan puncak dari proker ini adalah pendistribusian tempat sampah, Kamis malam.

Kegiatan ini merupakan kegiatan kolaborasi dengan pihak Karang Taruna Desa Grajagan yang diketuai oleh Bapak Suyono. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar terciptanya lingkungan yang bersih, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pembiasan diri untuk pemilahan sampah plastik dengan sampah organik. 

Pengadaan tempat sampah anorganik ini diharapkan dapat menjadi solusi mengenai pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang tidak dapat terurai. 

Sampah-sampah tersebut nantinya akan dikumpulkan menjadi satu dan diolah menjadi biji plastik. Biji-biji plastik yang dihasilkan dari sampah plastik nantinya dapat digunakan sebagai bahan utama untuk membuat produk rumah tangga, elektronik, dan otomotif dari bahan plastik. 

Kegiatan ini dilakukan selama satu minggu dengan melibatkan salah satu anggota karang taruna yang bekerja dibidang pengelasan, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

Diharapkan dengan adanya program tersebut, masalah mengenai pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah yang tidak dapat terurai, khususnya plastic dapat teratasi dengan baik dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik meningkat. Sehingga dapat terciptanya lingkungnya desa yang sehat, bersih dan bebas sampah plastik.

DPL : Eris Dianawati S.Pd., M.M., Akt.,CRA.,HCS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline