Mahasiswa Unisma Malang dalam Program Kandidat Sarjana Mengabdi melakukan kegiatan di Pabrik Tahu Masin milik salah satu warga Desa Panji Kidul, yang menurut Bpk. Sadi sudah berdiri dan produksi sejak tahun 2002
Perusahaan milik pribadi ini sehari-hari bisa memproduksi 60 papan Tahu dengan kebutuhan bahan baku kedelai rata-rata per hari 75kg, dimana bahan baku kedelai di dapat dari toko terdekat yang menjual berbagai macam jenis kedelai dari kedelai lokal (dalam negeri) hingga kedelai non lokal (luar negeri)
Pabrik tahu dengan jumlah karyawan 4 orang ini, beroperasi setiap hari mulai Pkl 06.00 WIB sampai Pkl 18.00 WIB peralatan yang digunakan dalam produksi adalah mesin giling, cetakan tahu, tungku, saringan tahu, dll. Hasil produksi selama ini dijual di pasar atau diambil oleh para pedagang lainnya setiap hari mulai Pukul 13.00 WIB. Pabrik tahu selama ini dikelola dengan model manajemen PIE( Planning, Implementation, dan Evaluation ) Dipasarkan secara pribadi dengan pengemasan plastik
kendala yang selama ini dialami oleh Pabrik Tahu dalam hal produksi adalah rusaknya adonan pembuatan tahu sehingga menyebabkan tahu tidak bisa di kelola lagi hingga proses penggorengan. Semementara kendala dalam hal pemodalan adalah tidak lancarnya penyetoran hasil penjualan para pedagang lainnya. dalam hal penjualan kesulitannya adalah semakin mengurangnya pembeli selama pandemic yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini, produksi tahu dan penjualannya mengalami penurunan. Penurunan penjualan tahu diperkirakan karena selama pandemic, pendapatan ekonomi masyarakat secara umum berkurang, dampak ekonomi yang menimbulkan banyaknya PHK dan naiknya kebutuhan hidup masyarakat terhadap kebutuhan Kesehatan, menjadi salah satu factor menurunnya permintaan terhadap tahu.
Pabrik tahu yang selama ini dikelola oleh Bpk. Sadi Dengan model manajemen PIE( Planning, Implementation, dan Evaluation )sehingga Kandidat Sarjana Mengabdi dari Jurusan Akuntansi (Lika Yunistiyawati, Lisa Mariantini, Risna Cahya Wijayanti) di bawah bimbingan DPL Ibu Eris Dianawati, S.Pd., M.M., Akt., CRA., HCS mencoba mengenalkan model manajemen keuangan yang lebih tartata , pada Hari Minggu, 22 Agustus 2021 setelah mengamati proses produksi secara langsung, KSM mendapat kesempatan bertemu dengan pemilik dan pengelola pabrik tahu dan mengenalkan serta berbagi ilmu tentang manajemen keuangan pabrik khususnya pengenalan tentang pentingnya Manajemen Kas.
Buku Kas secara simbolik diserahkan kepada pengelola dan pemilik pabrik tahu. Dari hasil observasi yang dilakukan KSM terlihat para pengusaha tahu lebih fokus pada proses produksi, jualan sebanyak-banyaknya, sedangkan pembukuan tidak diperhatikan, pengelola pabrik tahu beranggapan jika selama usaha dikerjakan sendiri, uang tidak akan pergi kemana-mana. KSM mencoba memberikan satu pemahaman bahwa pembukuan sebenarnya bukan masalah yang sulit , pada dasarnya, untuk pemula ada beberapa poin yang harus dicatat atau dibuat, yakni: buku pengeluaran, segala macam pengeluaran di tulis di buku ini; buku pemasukan, segala macam pemasukan di tulis di buku ; buku arus kas, laporan laba rugi hal ini sangat penting untuk dicatat agar kita bisa mengetahui saldo akhir yang dimiliki; buku catatan stok, digunakan untuk memudahkan mengetahui stok barang yang habis dan masih ada; buku Inventaris barang, berfungsi untuk mencacat dan berguna untuk mengetahui inventaris barang yang kita miliki sejak dari awal usaha, contohnya: penggorengan, tungku ,dan sebagainya. Buku laba rugi, berfungsi untuk membantu dan mengetahui seberapa besar keuntungan atau kerugian usaha yang dijalani selama ini . Setelah dilakukan sosialisasi sderhana tentang pentingnya pembukuan, pengelola pabrik tahu berharap adanya pelatihan tentang pembukuan sederhana tersebut agara KSM memberikan pengetahuannya tentang pembukuan sederhana ini.
Diharapkan melalui kegiatan ini pengelola pabrik tahu mulai memahami dan menyadari pentingnya pembukuan dalam usahanya,kemudian berani dan mampu memulai usahanya dengan melakukan pembukuan sederhana untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik dan mendapatkan penghasilan yang lebih terkendali.
Kegiatan sosialisasi pembukuan ini sekaligus dimanfaatkan KSM untuk menyerahkan masker sebagai bentuk kepedulian dalam ikut serta meningkatkan kesadaran dan tertib protocol Kesehatan bagi seluruh pegawai pabrik tahu tersebut.
Pewarta : Lika Yunistyawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H