Lihat ke Halaman Asli

Tomat

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan lepas ini adalah rangkuman ku dari sebuah majelis ta'lim yang pernah ku ikuti..Ku ambil poin-poin nya dan ku ingin bagi dengan teman-teman dimana aku temui online.

Dalam setiap doa yang kita munajatkan dalam sholat kita, seringkali terasa mudah dan ringan bagi kita untuk  mengatakan kepada Rabb kita, 'Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba, baik yang disengaja maupun tak disengaja..baik dimasa lalu, saat ini, maupun masa yang akan datang...dan bla bla bla...'. Namun selepas diri kita dari doa dan sholat kita, kita kembali bermaksiyat dengan ringan dan mudahnya. Allah hanya kita ingat dalam shalat dan majelis zikir. Namun, ketika akan berangkat ke sekolah, pasar, kantor, mall, dan tempat-tempat duniawi lainnya, kita lupakan Allah dan apa yang kita komitmen kan dalam doa kita padaNya. Maka jadilah tobat kita tobat sambal, bukan tobat maksiyat.

Apa sebenarnya tomat alias tobat maksiyat yang benar menurut pandangan Allah via dienNya, Islam? Let's cekidot!

TOMAT (TOBAT MAKSIYAT)

1. RUKUN TOMAT

Tobat Nasuha (Bukan tobat sambal)

* Sebagai antisipasi / Preventif -sebelum terjadinya dosa :

a. Iman kepada Allah

b. Ingat mati

c. Takut kepada azhabNya di dunia dan akhirat

d. Menjauhi segala laranganNya (yakni maksiyat yang berbuah dosa)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline