Lihat ke Halaman Asli

Air Merupakan Pelarut Serbaguna

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah anda memasukkan gula sebanyak satu sendok kecil ke dalam segelas air? Apabila kemudian air pada gelas tersebut diaduk-aduk, lama-kelamaan gula yang dimasukkan tidak akan terlihat lagi, seolah-olah seperti menghilang. Apa yang terjadi dengan gula tersebut?

Gula yang dimasukkan ke dalam segelas air merupakan zat padat, sedangkan air di dalam gelas adalah zat cair. Gula sebanyak satu sendok kecil yang dimasukkan ke dalam segelas air kemudian diaduk-aduk sehingga akhirnya tidak terlihat lagi sebenarnya tidaklah menghilang, melainkan bercampur membentuk larutan. Gula bercampur secara homogen dengan air di dalam gelas. Konsentrasi gula di setiap titik (di mana saja) di dalam gelas tersebut akan sama.

Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Dalam larutan tersebut, air adalah zat yang bersifat melarutkan, sehingga disebut sebagai zat pelarut. Sedangkan gula adalah zat yang dilarutkan, sehingga disebut sebagai zat terlarut. Suatu larutan di mana air berperan sebagai zat pelarutnya disebut larutan aqueous.

Para ilmuwan sejak zaman dahulu mencoba untuk mencari pelarut universal, yaitu pelarut yang dapat melarutkan berbagai macam zat. Mereka tidak menemukan zat pelarut yang lebih baik dari air. Akan tetapi air bukanlah pelarut universal, karena apabila benar air adalah pelarut universal, maka air akan melarutkan semua zat dan tidak dapat disimpan di manapun, termasuk disimpan di dalam sel-sel tubuh. Apabila demikian, air dapat menjadi bahaya bagi makhluk hidup.

Air adalah pelarut yang serbaguna. Kemampuan air dalam melarutkan zat tersimpan dalam polaritas yang dimiliki oleh molekul air. Air dapat melarutkan zat-zat yang bersifat ionik atau bersifat polar. Cara air melarutkan suatu zat yaitu dengan menarik sisi-sisi ionik atau sisi-sisi polar dari suatu zat terlarut. Misalnya seperti contoh kejadian di atas, gula dapat larut dalam air karena molekul air menarik sisi-sisi polar dari molekul gula, sehingga terbentuk larutan gula. Untuk zat yang bersifat ionik contohnya adalah garam. Garam dapat larut karena molekul air menarik sisi-sisi ionik dari molekul garam.

Lain halnya dengan zat-zat yang bersifat nonpolar, contohnya seperti minyak atau lemak. Air tidak dapat melarutkan zat nonpolar karena molekul air tidak dapat menarik sisi-sisi molekul untuk memutuskan ikatan yang menyusun zat non polar tersebut. Itulah sebabnya minyak atau lemak tidak dapat larut dalam air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline