Lihat ke Halaman Asli

heri af

Traveller- visual design n art

Parallax (9) Still Life

Diperbarui: 7 September 2021   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

flickr.com

Hari 9

STILL LIFE

Hidup bergerak dari ada  menjadi tiada

Dari yang hidup lalu mati

Namun ada yang tetap hidup. Cinta.

Bandara Jogjakarta begitu padat. Ada banyak kerabat yang berdatangan dari luar kota dengan pesawat untuk melihat apakah keluarga atau saudara mereka ikut terkena musibah gempa. 

Kita bertiga sudah memutuskan hanya tinggal di kota ini untuk dua hari tiga malam. Karena segala aktifitas di jogja terputus hari itu. Banyak pula obyek wisata yang ditutup paska kejadian gempa.

Jadi seharian Kita hanya hunting foto mengitari beberapa candi kecil yang luput dari kerusakan dan masih dibuka.

Setibanya di jakarta, Irish langsung pulang ke rumahnya. Ia tak sempat mampir ke kosannya. Mereka berpisah di bandara Sukarno Hatta. Irish memesan rental mobil online. Dia sengaja tidak memberitahu orang rumah karena pasti mereka akan mengirim supir. Sangat tidak efektif, Jakarta pada sore menjelang malam ini sangat traffic. Di mobil Irish membuang pandangan pada pinggir Jakarta yang mulai menyalakan lampu tanda malam sudah hadir. Ia mengingat betapa marahnya orang tua dia terutama ayahnya, bagaimana pula sang orang tua sudah menjodohkan dia dengan Edo, seorang anak rekan bisnis papahnya.  

"Kamu bikin orang tua khawatir. Cepat kamu pulang ke Jakarta. Untung saja kamu tidak kenapa-kenapa.!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline