7/6/2024--- Pementasan teater Mantra Manusia yang digelar pada 7 Juli 2024 di gedung Kemuning Gading Balaikota Bogor telah sukses terselenggara. Terkesan mewah dan meriah pada sajiannya dengan penonton yang membludak terisi penuh 400 kursi yang tersedia hingga beberapa tampak berdiri di line pintu masuk sampai tribun atas karena tak mendapatkan kursi.
Dari pantauan kami kemasan pertunjukan yang mengemas 3 pertunjukan dimulai dari sajian pembuka opening act kemudian dilanjutkan dengan pementasan teater realis simbolik DR. TAO dan ditutup pementasan inti Mantra Manusia menghabiskan total durasi 3 jam 30 menit tidak membuat para penonton lelah dan bosan. Hampir semuanya menyaksikan dan menikmatinya sampai akhir pertunjukan yang berakhir pada pukul 17.30 Wib.
Performa opening act dikemas dan disutradarai oleh Rd. Moch Machpud Sanjaya sosok yang akrab dipanggil Jey guru dari SMAS Kosgoro kota Bogor sajikan art koreo yang begitu indah dan epik menggambarkan ketuhanan dan penghambaan melalui tarian sufi dan tarian bumi mengudara pada cermin belenggu keterpasungan jiwa yang resah.
Pertunjukan berikutnya adalah pementasan teater DR. TAO besutan naskah dan sutradara Angger Samudera mengemas gaya teatrikal realis simbolik tentang penyakit hati dan jiwa pada diri manusia. Terkesan absurd namun realita di dalam kehidupan ini dikupas sangat detil dan rinci melalui penokohan para aktornya.
Gelaran puncak pada pementasan ini ditutup oleh pentas teater Mantra Manusia yang disutradarai langsung oleh Arief Akbar Bsa menceritakan masih dalam rangkaian sekuel yang diambil dari kisah novel Jemari Jingga. Menampilkan para tokoh penting dari 14 Srikandi Kanvas diantaranya adalah Prameswari, Triasmi, Langginis dan Wardani menceritakan tentang boneka tanah liat yang dihidupkan oleh Jalapati melalui mantra-mantra menjadi hidup dan tumbuh bernama Pramesti.
Kehadiran Dedie A Rachim pada pukul 19.30 Wib yang sedianya akan memerankan tokoh Resi Radanda tertunda dikarenakan keterbatasan waktu sebagai tokoh publik yang harus menghadiri banyak acara di kota Bogor. Melalui sambutannya Ia menegaskan kegiatan pentas teater pejabat dan pelajar ini yang mengangkat budaya lokal harus terus digiatkan terutama pada kalangan pelajar dan anak muda agar lebih mencintai budayanya sendiri sebagai bangsa yang besar penjaga kebudayaan Sunda.
Melibatkan 6 sekolah SMAN 2, SMKN 3, SMAS Kosgoro, SMAS YPHB, SMK Taruna Andigha dan SMK Bina Informatika menjadikan pementasannya begitu kolosal, mewah dan meriah. Totalitas penggarapan artistik dan tata kostumnya begitu terasa membawa suasana dramatik bagi penonton sehingga merasa nyaman menikmati tontonan seni teater yang akhir-akhir ini jarang dipentaskan di kota Bogor.
Red- Radit Indragunawan