Lihat ke Halaman Asli

Menghadirkan Data dalam Genggaman dengan Chatbot Telegram

Diperbarui: 24 Desember 2024   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengembangan Chatbot menggunakan Bahasa Python (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Badan Pusat Statistik (BPS) memegang peranan penting dalam menyediakan data statistik yang akurat dan relevan bagi pembangunan bangsa. Data yang dihasilkan BPS menjadi landasan bagi perumusan kebijakan, perencanaan pembangunan, dan evaluasi program. Namun, seringkali data statistik disajikan dalam bentuk tabel dan angka yang mungkin sulit dipahami oleh masyarakat awam. Oleh karena itu, inovasi dalam penyampaian informasi statistik menjadi krusial. Selama magang di BPS Kabupaten Jepara, saya berkesempatan untuk berkontribusi dalam upaya ini dengan mengembangan sebuah chatbot Telegram yang menyajikan informasi statistik dalam bentuk infografis yang lebih mudah dicerna.

Sebagai mahasiswa sistem informasi dari Universitas Alma Ata, magang di BPS Kabupaten Jepara merupakan pengalaman yang sangat berharga. Saya ditempatkan di bagian Pengolahan Data, di mana saya belajar banyak tentang proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data statistik secara langsung. Salah satu proyek yang saya kerjakan adalah pembuatan chatbot Telegram.

Pemilihan Telegram sebagai platform karena popularitasnya di Indonesia dan fitur-fiturnya yang mendukung interaksi otomatis melalui bot. Chatbot ini dirancang untuk memberikan akses mudah dan cepat kepada masyarakat terhadap informasi statistik yang disajikan dalam bentuk infografis. Beberapa keunggulan penggunaan chatbot Telegram antara lain: aksesibilitas, antarmuka yang intuitif dan interaksi berbasis percakapan yang memudahkan pengguna, bahkan yang awam dengan teknologi. Selain itu, informasi statistik dapat disebarluaskan dengan cepat dan efisien kepada khalayak luas.

Dalam pengembangan chatbot ini, saya menggunakan bahasa pemrograman python dengan framework dari pytorch. Prosesnya meliputi, identifikasi kebutuhan pengguna, perancangan alur percakapan, dan penentuan data yang akan disajikan. Setelah perencanaan selesai, di sinilah kemampuan pemrograman saya diuji. Bahasa pemrograman python menjadi pilihan umum, dengan framework pytorch yang saya gunakan sebagai landasan. Untuk menghubungkan chatbot dengan platform Telegram, maka digunakan library python-telegram-bot yang sangat memudahkan integrasi dengan API Telegram. Kode program pun ditulis, baris demi baris, memastikan logika program berjalan sesuai dengan alur percakapan yang telah dirancang. Setelah kode program selesai ditulis, tahap pengujian pun dimulai. Berbagai skenario pengujian dilakukan, mulai dari mencoba berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan pengguna, hingga menguji kemampuan chatbot dalam menangani error.

Diharapkan dengan adanya chatbot Telegram ini, masyarakat dapat lebih mudah memahami dan memanfaatkan data statitik yang disediakan oleh BPS Kabupaten Jepara. Informasi yang disajikan dalam bentuk infografis akan lebih menarik dan mudah diingat, sehingga meningkatkan literasi statistik di masyarakar.

Pengalaman magang di BPS Kabupaten Jepara telah memberikan saya wawasan yang luas tentang dunia statistik dan pentingnya inovasi dalam penyampaian informasi. Pembuatan chatbot Telegram ini merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan data statistik kepada masyarakat, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan daerah. Saya berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diimplementasi di instansi pemerintah lainnya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada BPS Kabupaten Jepara atas kesempatan magang yang telah diberikan. Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi saya dan juga bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline