Nama: Deskarina Cahya Ningrum
NIM: 502200051
Kelas: Perbankan Syariah 3B
Mata Kuliah: Ilmu Ekonomi Makro Syariah
Judul Artikel: Dampak Dan Upaya Pandemi COVID 19 terhadap Kemiskinan di Indonesia
PENDAHULUAN
Dampak COVID-19 Terhadap Kemiskinan di Indonesia
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) diperkirakan menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia. Di Indonesia dampaknya dalam ekonomi diperkirakan akan besar dan jutaan orang akan jatuh kedalam jurang kemiskinan. Pandemi COVID-19 Memberi dampak pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia terutama kelompok berpendapatan rendah, melalui mekanisme guncangan penawaran dan permintaan yang menyebabkan penurunan kegiatan produktif, pengurangan pendapatan, dan akhirnya terjadi penekanan pertumbuhan ekonomi.
Dalam makro ekonomi ini berdampak pada penurunan rata-rata pengeluaran perkapita dirumah tangga. Secara bertahap keluarga kehilangan penghasilan dan berpengaruh pada daya beli atau konsumsi rumah tangga. Saya dapat informasi bahwa BPS mencatat dari penduduk rentan miskin yang bekerja disektor informal jatuh menjadi miskin dengan jumlah 12,15 juta orang pada tahun 2020. Akibat kehilangan pekerjaan dan pendapatan, banyak sekali masyarakat kota bergerak kembali kedesa.
Penurunan pendapatan terjadi akibat berkurangnya lapangan kerja, hambatan waktu kerja, penurunan upah, dan penurunan produktivitas kerja. Bagi penduduk yang bekerja disektor perdagangan, dan pertanian, penurunan pendapatan terjadi karena adanya hambatan waktu kerja. Akinat adanya penurunan pendapatan terjadilah menurunnya daya beli masyarakat, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan dan non makanan. Dan ditambah juga dengan pengeluaran biaya untuk kesehatan ataupun untuk membeli vitamin agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan tidak mudah tertular oleh virus COVID-19 tersebut.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda berakhinya virus tersebut dan korban yang terinfeksi masih terus meningkat. Dan Pandemi COVID-19 diprediksi akan memengaruhi aktivitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama.
PEMBAHASAN
Upaya Penanggulangan Virus COVID-19 Terhadap Kemiskinan di Indonesia
Peningkatan jumlah penduduk miskin itu terjadi lantaran pandemi dan menyebabkan banyak kegiatan perekonomian tidak bisa berjalan seperti biasa sehingga pendapatan masyarakat pun menurun, bahkan sebagian masyarakat lainnya kehilangan mata pencahariannya.
Untuk menekan kenaikan angka kemiskinan, pemerintah secara khusus menyiapkan arah dan strategi penanggulangan kemiskinan kedepan. Penurunan tingkat kemiskinan akan dilakukan melalui dua upaya, yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan sehingga memenuhi kebutuhan dasarnya.
Adapun strategi dalam arah kebijakan mencakup tujuh hal:
1. Pengembangan bantuan sosial (bansos) secara nontunai, antara lain program bansos mengintegrasikan Bantuan Pangan Nontunai (BPTN), subsidi listrik, dan subsidi LPG, data program keluarga harapan (PKH) dan Program Indonesia Pintar (PIP) dan penguatan desain pembayaran bantuan sosial nontunai yang mempermudah masyarakan miskin.
2. Penguatan melaksanakan program bantuan sosial dan pendidikan agar bermanfaat untuk mendorong perubahan perilaku kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
3. Penguatan Sistem Jaminan Sosial Nasional kesehatan dan ketenagakerjaan.
4. Penguatan sistem perlindungan sosial.
5. Peningkatan kesejahteraan sosial bagi kelompok rentan, khusunya anak, penyanding disabilitas, dan lanjut usia.
6. Penguatan layanan terpadu dan perbaikan penargetan program penanggulangan kemiskinan melalui data terpadu kesejahteraan sosial yang secara bertahap.
7. Pengembangan kegiatan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan pendapatan bagi kelompok miskin dan rentan, antara lain melalui penguatan ekonomi keluarga, peningkatan produksi usaha kecil dan mikro, seperti akses permodalan usaha dengan bunga rendah, kemitraan dan lain-lain.
PENUTUP
Kesimpulan
Di Indonesia dampaknya dalam ekonomi diperkirakan akan besar dan jutaan orang akan jatuh kedalam jurang kemiskinan. Pandemi COVID-19 Memberi dampak pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia terutama kelompok berpendapatan rendah, melalui mekanisme guncangan penawaran dan permintaan yang menyebabkan penurunan kegiatan produktif, pengurangan pendapatan, dan akhirnya terjadi penekanan pertumbuhan ekonomi.