Sales letter atau halaman penjualan berisi tulisan yang mempunyai fungsi memperkenalkan produk yang dijual kepada konsumen. Halaman penjualan berisi tentang deskripsi produk yang bertujuan menarik calon pelanggan untuk bertransaksi. Lewat sales letter pelanggan mengetahui berbagai hal yang bersangkutan dengan produk. Banyak situs yang mencantumkan halaman penjualan layaknya website desain promosi dan yoisoweb. Sales letter dianggap berhasil jika calon konsumen memiliki gambaran dari produk yang dijual. Sebaliknya, sales letter dikatakan gagal jika membuat pembacanya semakin bingung dan enggan melaukan aksi lanjutan.
Sales letter juga menimbulkan kesan pertama bagi calon konsumen. Calon konsumen yang tertarik akan melakukan aksi lanjutannya, sedangkan yang tak tertarik akan berlalu begitu saja. Sebelum melakukan transaksi via online sebaiknya kamu membaca sales letter telebih dahulu. Agar pengamanan lebih ekstra, jangan lupa baca syarat dan ketentuan dari website atau toko online tersebut. Jangan sampai merasa tertipu dan marah-marah kepada pihak penjual karena keteledoran kamu. Seperti tak membaca syarat dan ketentuan terlebih dahulu namun langsung transfer pembayaran.
Meski terkesan ribet dan buang-buang waktu membaca sales letter juga syarat dan ketentuan hendaknya dilakukan demi keamanan dan kenyamanan. Hal ini demi keamanan transaksi online yang kamu lakukan. Kamu boleh tak melakukan hal tersebut jika sudah percaya dengan partner transaksi atau pun sudah pernah bertransaksi sebelumnya dengan akun maupun website yang sama. Siapa pun tak ingin data pribadinya tersebar luas dan jadi konsumsi masyarakat. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati? Tetap waspada dalam bertransaksi online guys!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H