Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Diri dan Personal Branding dalam Buku Seni Mengiklankan Diri

Diperbarui: 3 Desember 2024   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Buku "Seni Mengiklankan Diri" oleh Hery Margono

Pernah merasa bingung bagaimana cara mempromosikan diri tanpa terdengar seperti "jualan"? Itulah yang membuat saya tertarik pada buku karya Dr. Hery Margono ini. Dari judulnya saja, Seni Mengiklankan Diri, sudah terasa seperti ajakan 'nakal' namun serius untuk lebih mengenal potensi diri.

Buku ini adalah bagian dari seri Strategi Komunikasi yang disusun oleh Sempurna Training & Consulting, dan memiliki 382 halaman yang cukup padat. Setiap bab dimulai dengan kutipan inspiratif, yang rasanya seperti tegukan kopi pagi---menggugah dan menyegarkan. Harus dinikmati dan diresapi. 

Sebagai seseorang yang kesehariannya hidup di dunia media sosial, saya paham betul pentingnya personal branding. Dalam buku ini Dr Hery Margono menyebut personal branding dengan sebutan "merek berjalan". 

Sumber : foto pribadi

Bicara tentang personal branding, di era ini, kita semua ternyata adalah "merek berjalan", betul apa betul? 

Namun, nyatanya mengelola dan menonjolkan keunikan diri tidaklah semudah memilih filter Instagram. Buku ini menguraikan konsep personal branding dengan detail, mulai dari mengenal diri, memahami esensi "mengiklankan diri," hingga mengekspresikannya melalui penampilan, karya, dan lingkungan.

Salah satu bagian favorit saya ada di Bab 8: Ekspresi Keindahan Merek Pribadi. Dr. Hery mengingatkan bahwa diri kita sejatinya dinilai dari banyak aspek---penampilan, gaya berbicara, hingga cara kita mengatur ruang pribadi. Penekanan pada pentingnya ekspresi diri yang autentik sangat relevan bagi siapa pun yang ingin terlihat menonjol tanpa kehilangan esensi.

Ada satu kutipan Dalai Lama yang menghentak:
"Perasaan kamu yang bilang 'aku tidak berharga' adalah salah. Kita semua memiliki kekuatan dalam batin kita."

Membaca ini membuat saya berpikir, mungkin kita terlalu sibuk menjadi "seragam" hingga lupa bahwa keunikan adalah kekuatan. 

Buku ini mengingatkan agar kita tidak seragam dengan orang lain karena sudah terlalu banyak orang yang seragam di planet bumi ini. Personal branding atau merek pribadi akan membuat diri kita lebih menonjol dan berbeda dengan orang lain (hal.15)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline