Lihat ke Halaman Asli

Menjelajahi Sejarah di Balik Kulineran Cikini Gondangdia

Diperbarui: 28 Juli 2024   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Wisata Kreatif Jakarta

Jakarta, ibu kota Indonesia, menyimpan sejuta pesona termasuk dalam hal kuliner dan sejarahnya. Komunitas Koteka Kompasiana, bersama minuman Country Choice, baru saja mengadakan acara kulineran yang menjelajahi empat destinasi legendaris di kawasan Cikini Gondangdia. 

Dalam tur ini, 50 peserta yang terdiri dari member Koteka dan peserta Giveaway Country Choice terpilih diajak menilik sejarah sambil menikmati kelezatan dari Toko Roti Lauw, Warung Jamu Warisan, Toko Kopi Bubuk Luwak di Gondangdia, dan Es Krim Tjanang di Hotel Cikini dipandu tour guide dari Wisata Kreatif Jakarta. Berikut adalah ulasan singkat dari masing-masing destinasi yang dikunjungi.

Toko Roti Lauw: Sejak 1940
Destinasi pertama adalah Toko Roti Lauw di dekat stasiun Gondangdia persis bersebelahan dengan pasar Gondangdia, sebuah toko roti yang telah berdiri sejak tahun 1940 oleh Lau Tjoan To.

Toko ini terkenal dengan roti jadul khasnya yang agak keras namun mengenyangkan. Dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp 8.000 per potong, Roti Lauw tetap menjadi pilihan banyak orang hingga saat ini karena roti-rotinya tidak mengandung pengawet. 

Toko roti Lauw (dok.pri) 

Varian rasa roti Lauw standar saja, mulai dari rasa coklat, nanas, kelapa, keju dan tersedia pula roti gambang. 

Roti keras beraroma gula aren dan kayu manis dan taburan wijen yang enak sekali kalau dicelup ke dalam kopi pahit tanpa gula sebelum dimakan. Atau bisa juga kunyah dulu roti gambangnya yang keras dan terasa seret lalu seruput kopi pahitnya sebelum ditelan. 

Sayang, pabriknya sudah pindah ke Pulogadung, jadi kita tidak bisa melihat proses pembuatannya. Namun dibalik toko sederhana ini kita bisa menyaksikan sejarah sebuah usaha roti yang masih bertahan di eranya kafe-kafe yang me menawarkan roti dan minuman kopi masa kini sebagai tempat untuk hangout.

Warung Jamu Warisan: Racikan Tradisional Sejak Tahun 1960

Perjalanan kuliner dilanjutkan ke Warung Jamu Warisan yang terletak di dalam Pasar Gondangdia. Kini dikelola oleh generasi kedua, warung jamu ini menawarkan berbagai jamu racikan seperti kunyit asem dan beras kencur yang dijual dalam botol ukuran 500 ml seharga Rp 15.000. 

Ibu Rini penjual Toko Jamu Warisan (dok.Wisata Kreatif Jakarta) 

Toko Jamu Warisan (Dok. Pri) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline