Oleh Diah Trisnamayanti
"Alright students, we're going to learn about Biography and Autobiography"
"Who knows those?"
Baru sampai di situ, siswa-siswi diam seribu bahasa untuk menjawab.
Ketemu hal seperti di atas, seorang pendidik pasti akan ganti strategi dari pada kelasnya menjadi kuburan tak bernyawa; Plan B harus disiapkan. Harus ada nyawanya dalam setiap pembelajaran yang berkembang maka ganti strategi adalah ide pemaksaan diri untuk menjadi kreatif. Tidak salah kan!?
Saya langsung grecep menceritakan dahulu, apa yang dinamakan Biografi dan Autobiografi menggunakan bahasa Ibu (Indonesia). Setelah rincian sampai kepada mereka sampai dengan perbedaannya.
Kroscek kemampuan menjadi hal terpenting agar perkembangan kemampuan siswa berdampak nyata baik bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya. Siapa lingkungan sekitar? Ya, otomatis siswa yang sama-sama belajar dengannya.
Setelah dijelaskan dengan bahasa sederhana (Inggris atau bahasa Asing) sesuai kemampuan siswa, alhamdulillah mereka mulai memahami. Mereka justru mulai mengembangkan konsep bertanya tanpa takut-takut.
"Ms what must we do after you explain?"