Oleh Diah Trisnamayanti
Deg-degan plaasss..
Saat bersirobok pandang denganmu
Aku masih pakai putih abu
Berkucir sembilu
Mega lembayung penuh, berkalung putihnya kapas kala itu
Aku berjalan keperaduan
Gema degub jantungku
masih kuingat seakan tetesan darah di
seluruh nadi tertarik pada jantungku