Oleh Diah Trisnamayanti
Mendengar aransemen lagu Golden Hour yang beraliran Genre musik Pop Rock dengan kekuatan rapp dan falsetto dikumandangkan Mark Lee, nampak harmonis dengan drum serta gitar yang kental sebagai bentuk identifikasi karya Mark Lee kali ini.
Lirik lucu dipadukan dengan manis oleh Dress sang produser dalam karya seni kreatif yang menggugah imajinasi pendengar pada situasi lucu dan bisa dialami oleh siapapun.
Dia mampu membuka lembaran ketidakmampuan seorang idol memasak telor ceplok menjadi gambaran yang cukup manusiawi. Idol K-POP juga manusia yang punya kekurangan. Mark Lee, yang setahun lalu mampu menggebrak dunia musik dengan mini albumnya sendiri bertajuk "Child"
Kalau waktu itu berbicara tentang sisi lain Mark Lee. Sang pemuda tampan kelahiran Canada 24 tahun silam dengan pemberontakan yang sebenarnya mencerminkan juga pemberontakan diri seorang pemuda pada umumnya.
Kali ini dia menumpahkan perasaan hatinya ketika para fans menanyakan pada Gordon Ramsay Sang Chef terkenal dengan kata-kata pedasnya tentang pemuda yang dianggap sebagai 'pacar' tapi tak mampu menggoreng telor ceplok dengan baik; yang dijawab Ramsay dalam twitternya 'cari saja pacar baru' membuat Mark berpikir terus menerus di sepanjang hidupnya setelah kejadian tersebut dan mulailah dia menggoreskan penanya untuk menjadikan lirik dengan aransemen musik yang apik.
Sementara Dress dan rekan lainnya memberikan sentuhan harmonisasi ke dalam lagu tersebut sebagai alur hidup yang dijalani Mark sebagai manusia biasa. Sang sutradara Music Video pun bekerja keras memadu-padankan pemikiran Mark Lee, Dress, dan Sutradara sendiri dari sudut pandang pekerja kreatif seninya; setelah berdiskusi intens tersebut, sang pemilik ide Mark Lee yang sebenarnya sedang melaksanakan World Tour bersama group K-Pop NCT Dreamnya dan hanya memiliki waktu di sela-sela libur sebelum World Tour ke Thailand saat itu untuk bertemu Dress demi mengerjakan semuanya dalam waktu yang cepat. Pemuda-pemuda kreatif yang bekerjasama dengan cara yang menyenangkan dan penuh kebebasan berekspresi bisa terlihat hasilnya amat menakjubkan.
MV yang cukup kocak penuh warna kuning dengan berbagai ornamen telur dipadu dengan keindahan alam di saat matahari tenggelam memberikan kesan Mark dengan kecerdasan bermusiknya yang selalu meyatu dengan alam dimana dia berdiri.
Kontrasnya manusia dengan talenta bermusik dan kreativitas sutradara dalam MV justru menguatkan cerita bahwa seperti itulah manusia seharusnya hidup selalu mendukung kebaikan yang ada di sekitarnya bukan sebaliknya. Salut! untuk seorang pemuda seperti Mark Lee yang mampu menggaet kreator-kreator musik di Korea demi menyampaikan pesan energik dalam karya mereka.
Berbagai youtuber musik di belahan dunia, banyak memberikan reaksi positif dari kegagalan seorang Mark Lee membuat telur Ceplok dalam "Golden Hour = Gordon Ramsay". Jelas ini membuktikan Rapp dengan Pop Rock dalam "Golden Hour" Mark Lee akan makin menghibur pendengar yang memang ingin mem'booster"kan jiwa seni sebagai talenta Illahi yang perlu disyukuri dan dimanfaatkan untuk mengobati hati yang sedang jemu karena kerja yang tak henti.