Lihat ke Halaman Asli

Diah Sintya girsang

mahasiswa UAJY

Meninjau Perkembangan Jurnalisme di Indonesia

Diperbarui: 26 September 2022   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Katalisnet.com 

Hadirnya Sejarah Jurnalisme di Indonesia

Awal mula aktivitas jurnalisme di Indonesia dipengaruhi oleh Belanda para pahlawan Indonesia memanfaatkan jurnalisme untuk sarana perjuangan. Tetapi saat Indonesia dikuasai oleh Jepang. Seluruh koran yang sudah tersedia dilakukan pelarangan untuk terbit. Mari kita mengulas satu persatu sejarah jurnalisme yang ada di Indonesia secara lebih rinci.

Sebutan jurnalisme multimedia timbul sesudah berkembangnya internet termasuk setelah hadirnya jurnalisme online. Tentu hal tersebut terjadi di berbagai penjuru dunia, salah satunya Indonesia. Pesatnya kemajuan teknologi dewasa ini mendorong industri jurnalisme turut merambah pada digitalisasi.

Dalam menyampaikan komunikasi dan informasi, teknologi memiliki peran penting bahkan beragam inovasi seolah-olah tidak dapat dikendalikan perkembangannya sebagai salah satu peristiwa yang muncul yakni digitalisasi media.

Beragam media berita konvensional tidak ingin kalah bersaing dalam mengelola peluang dari perkembangan teknologi sehingga menciptakan media menjadi multiplatform.

Perkembangan yang pesat terhadap teknologi jejaring sosial di kalangan profesional didorong dengan majunya penjualan gadget ataupun smartphone sehingga memudahkan orang-orang dalam mengakses internet dan media sosialnya. Organisasi serta perusahaan memanfaatkan peluang tersebut dalam menyediakan konten berita salah satunya dalam dunia jurnalisme termasuk jurnalisme online.

Masa Penjajahan Belanda

Perkembangan sejarah jurnalisme di Indonesia dimulai saat negara pada tahun 1615 Belanda menjajah Indonesia pada masa pendudukan di bawah tangan Belanda jurnalistik ditandai dengan dicetusnya oleh gubernur jenderal VOC Jan Pieterzoon yaitu surat kabar memories der Nouvelles.

Pada tahun 1688 surat kabar memories der Nouvelles masih berbentuk tulis tangan. Surat kabar cetakan pertama dirancang oleh pemerintah Hindia Belanda dengan mesin cetak dari negeri Belanda. Surat kabar pertama tentang perjanjian serta ketentuan yang diciptakan Sultan Makassar dengan Belanda pada zaman dahulu.

Seiring berkembangnya waktu surat kabar lain mulai terbit oleh keturunan etnik Tionghoa bahkan warga pribumi. Beragam bahasa berupa Cina,Jawa,Belanda dan bahasa lainnya diciptakan untuk surat kabar baru yang diterbitkan oleh kalangan masyarakat.Sehingga perkembangan surat kabar semakin hari semakin meningkat dan tercatat sekitar 30 surat kabar berbahasa Belanda 27 surat kabar berbahasa Indonesia dan pada abad ke-19 surat kabar berbahasa Jawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline