Lihat ke Halaman Asli

Diah Putri Sulistyowati

221070300081 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Eksplorasi Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja

Diperbarui: 14 Juni 2023   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Media sosial telah menjadi fenomena yang mengubah cara kita berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun hubungan sosial dalam era digital. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan media sosial telah mengalami lonjakan yang pesat, dengan platform-platform baru yang terus muncul dan menarik perhatian jutaan pengguna di seluruh dunia.

Perkembangan teknologi informasi dan penetrasi media sosial telah mengubah cara remaja berinteraksi dan memperoleh informasi. Namun, penggunaan yang berlebihan dan tidak terkendali dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa anak-anak serta remaja di seluruh dunia mengalami kerentanan untuk mengalami gangguan kesehatan mental akibat penggunaan media sosial. Mayoritas gangguan mental yang dialami remaja akibat penggunaan media sosial secara berlebihan.

Media Sosial Mempengaruhi Kesehatan Mental Remaja?

Media sosial telah menjadi bagian dari hidup remaja modern masa kini. Remaja menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan Snapchat untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan membangun hubungan sosial. Namun, pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja menjadi subjek perhatian yang semakin besar. Karena dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial yang begitu luar biasa adanya, seperti :

Stres dan Kecemasan yang Berlebihan

Media sosial meningkatkan kecemasan sosial pada remaja karena mereka dapat merasa tekanan untuk terus berpartisipasi dalam percakapan online, mendapatkan banyak like, komentar, atau pengikut. Kecemasan ini dapat mempengaruhi kemampuan remaja untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain di dunia nyata.

Terbukti ketika para remaja sedang berkumpul secara tatap muka, mereka tidak berbincang dengan teman lain disekitarnya. Melainkan sibuk dengan smartphone masing-masing. Seseorang cenderung merasa cemas apabila lepas dengan ponselnya. Jika kamu salah satu dari mereka yang tidak bisa lepas dari ponsel dan mengabaikan sekitar, kamu mungkin mengalami Fear of Missing Out terhadap media sosial sosial.

Ini dapat diatasi dengan membatasi waktu penggunaan media sosial dan mengganti dengan beraktivitas di luar ruangan, membaca buku, bermain game, atau bersosialisasi dengan teman secara langsung. Mengurangi paparan terhadap konten media sosial dapat membantu mengurangi stres yang terkait.


Perbandingan Sosial dan Gangguan Kepercayaan Diri

Media sosial memberikan platform di mana pengguna dapat membandingkan diri mereka dengan orang lain, baik dalam hal penampilan fisik, prestasi, atau gaya hidup. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang secara negatif. Perbandingan sosial terjadi ketika pengguna media sosial melihat postingan atau foto orang lain yang tampaknya memiliki kehidupan yang sempurna, prestasi yang luar biasa, atau penampilan yang menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline