DIAH PUJI ASTUTI
Sosiologi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
Email: diahpujiastuti578@gmail.com
PENDAHULUAN
Perkembangan dunia yang semakin cepat menyebabkan pertukaran arus informasi, pertukaran budaya, dan kegiatan perekonomian, berlangsung dengan cepat dan dapat diketahui oleh individu lain di berbagai belahan dunia.
Peristiwa tersebut dikenal sebagai Globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses integrasi internasional yang terjadi sebagai akibat pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya, sehingga tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara.
Faktor pendorong terjadi globalisasi yaitu adanya kemajuan infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet, faktor ini yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Adanya globalisasi menjadikan kehidupan manusia semakin lebih mudah.
Salah satunya adalah dengan munculnya plastik di dunia industri pada tahun 1907, yang mana penggunaan plastik dan barang-barang material plastik semakin meningkat (Surono 2013: 23). Meningkatnya penggunaan plastik ini, disebabkan plastik memiliki sifat yang kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah, praktis dan mudah didapatkan serta harga yang terjangkau yang menjadikan pilihan alternatif yang tak jarang dipilih oleh individu (Surono 2013:32-33).
Dengan sifat yang dimiliki oleh plastik, maka tidak mengherankan apabila banyak orang menggunakan plastik untuk membawa barang bawaan, menjadikan plastik sebagai bungkus makanan, sebagai bahan baku pembuatan botol air kemasan ataupun dijadikan barang-barang lainnya. Namun dengan adanya kemudahan yang ada, menjadikan individu ketergantungan akan penggunaan plastik.
Dan plastik yang sudah menjadi sampah akan berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. (Surono 2013: 33). Sampah plastik memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, karena tidak terurai dengan jangka waktu yang singkat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat menyumbat saluran air, selokan dan sungai sehingga menyebabkan banjir.
Sampah plastik yang dibakar pun dapat melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dan sampah plastik apabila dibiarkan akan menjadi masalah. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara dengan pengelolaan sampah terburuk dan yang paling banyak mencemari lautan (Jambeck et al., 2015).