Candi Prambanan (dokpri)
Konsep "merdeka belajar" yang digaungkan Mendikbud, sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara, salah satunya adalah penerapan secara langsung. Memberikan pengalaman yang mengesankan sebagai bagian dari pembelajaran adalah cara jitu menyentuh hati murid.
Tepatnya, Kamis, 26 Mei 2022, murid SPANEMA kelas 9 bersama Bapak/Ibu guru mengunjungi Candi Prambanan. Tujuan studi wisata ini tak lain ingin mengenalkan secara nyata karya besar anak bangsa zaman dulu, nenek moyang bangsa Indonesia yang mampu mengukir peradaban besar.
Candi Prambanan terletak di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman Yogyakarta. Candi megah bercorak Hindu ini merupakan Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Sebagai salah satu candi terindah di Asia Tenggara, Candi Prambanan telah dijadikan situs Warisan Dunia UNESCO.
Konon, dalam sebuah cerita rakyat, bertajuk legenda, Candi Prambanan ini dibangun oleh Bandung Bondowoso sebagai syarat sang Pangeran untuk mempersunting Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso dengan kesaktiannya harus membangun seribu candi dalam waktu semalam. Singkat cerita, karena Roro Jonggrang tidak bersedia diperistri Bandung Bondowoso, akhirnya dengan kecerdikannya, berhasil mencegah pembangunan seribu candi tersebut. Hanya kurang satu candi, hingga Bandung Bondowoso pun akhirnya mengubah Roro Jonggrang menjadi candi ke-1000. Itulah, asal usul Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang.
Lalu, apakah benar jumlah Candi Prambanan tersebut adalah seribu candi?
Faktanya, jumlah candi-candi pada kompleks Candi Prambanan hanya 240 candi besar dan kecil. Candi Prambanan ini dibangun oleh Rakai Pikatan sebagai persembahan untuk Trimurti,3 dewa utama Hindu, Brahma, Siswa, dan Wisnu.
Nah, antara legenda dan sejarah memang kadang atau bahkan sering bertolak belakang. Tapi, satu yang pasti adalah pesan moral yang terkandung dalam sebuah cerita yang bermanfaat sebagai nasihat yang patut kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam cerita Roro Jonggrang kita belajar bahwa jika ingin mencapai tujuan maka tidak hanya menggunakan kekuatan otot, tetapi juga harus dibarengi dengan kekuatan otak dan kekuatan spiritual. Dalam bahasa lain adalah usaha dan doa.