Bukan jenis aglonema, keladi atau bahkan monstera. Hanya bunga sederhana, yang lebih lebat dan sehat jika ditanam langsung pada tanah.
Bunga masa kacilku yang sampai saat ini aku masih jatuh cinta kepadanya. Bukan karena harga, bukan pula ikut-ikutan orang yang saat ini menggilai bunga. Tetapi karena kenangannya dan semata pesonanya. Bagiku, bunga ini luar biasa.
Gerbera Daisy atau herbras atau elbera adalah salah satu jenis tanaman hias yang sudah lama menjadi idola petani. Bersama dengan jenis mawar, krisan, dan ester, menjadi bunga potong yang memesona. Bahkan sejak kecil, bunga ini sudah ikut menemani dan bersanding di istana surga rumahku. Tumbuh subur di sekitar halaman rumah.
Nama Gerbera, diambil dari nama Traugot Gerber , seorang dokter asal Jerman. Bunga ini berasal dari Provinsi Transvaal, Afrika Selatan oleh seorang kebangsaan Jerman. Bunga potong ini menjadi komoditas paling populer di perdagangan dunia.
Selain sebagai tanaman potong, bunga ini juga diolah menjadi minyak astiri, bahan baku pembuatan minyak wangi, sabun, dan kosmetik. Bunga ini juga sangat baik ditanam dalam pot dan ditaruh dalam rumah karena menghasilkan oksigen yang banyak dan mempu mengurangi polutan.
Bunga beraneka jenis warna dan tumpuk. Ada yang tumpuk satu, tumpuk dua, dan tumpuk tiga. Dengan berbagai pesona warna, merah, putih, merah muda, kuning, jingga telah melengkapi pesona gerbera.
Selain tentang pesona dan kebermanfaatan, Gerbera Daisy juga memiliki makna filosofi. Karena makna keseluruhan untuk bunga ini adalah kemurnian dan kepolosan.
Berikan sekuntum gerbera merah kepada pasanganmu karena itu bermakna cinta sejati.
Berikan sekuntum gerbera putih yang menandakan ketulusan cinta atau padukan warna warni gerbera karena itu pertanda keceriaan dan kebahagiaan.
Lain halnya dengan Gerbera Daisy warna jingga, yang menyimbolkan semangat, kehangatan, dan suka cita.