Bangsa Indonesia dengan kemajemukan budaya telah banyak mengajarkan kepada kita tentang hakikat manusia yang manusiawi. Manusia yang penuh kasih, toleransi, dan nurani.
Sejarah bangsa ini telah membuktikan bahwa nenek moyang berjuang pertahankan kedaulatan Indonesia hingga tetes darah. Bukan hadiah cuma-cuma apalagi dengan berbuat culas, khianat, dan tak ksatria.
Lalu, jika saat ini kita tinggal menikmati hasilnya, akankah kita mudah terpecah hanya karena syak wasangka? Pantaskah?
Setiap WNI tentunya memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengisi wadah besar bernama Indonesia. Tentu, dengan bidang dan peran masing-masing saja.
Jangan pernah melintas batas yang kita saja tidak tahu jalannya. Karena pasti ujungnya adalah kesesatan semata. Dengan kata lain, asahlah pisau pada sisi tajamnya!
Tantangan zaman kian tajam sehingga siapa yang mampu menggenggam, maka dialah yang harus berjuang. Artinya, berjuanglah agar dunia yang kau genggam, nantinya akan memudahkan, menguntungkan, dan membuat hidup kita lebih aman, nyaman, dan sejahtera.
Salah satu upaya nyata menyikapi putaran zaman adalah pendidikan karakter yang nantinya akan menjadi urat nadi pendidikan Indonesia. Urat nadi yang mampu mengalirkan sel-sel darah kebaikan hingga terwujud generasi yang berkarakter.
Saat ini, tak elok rasanya bila mencoba mencontohkan kesuksesan kaum intelektual karena bisa jadi sosok itu tidaklah netral walau sebenarnya kenetralan itu sebuah pepesan kosong yang memang layak disanksikan. Apalagi harus mencontohkan artis idola baik pribumi atau yang ala ala.
Untuk itu, tidaklah berlebihan jika saya terinspirasi karakter unik dari tokoh pewayangan, yaitu punakawan. Bukan karena kekuatannya, ketampanannya, kekuasaannya, atau mungkin kharismanya.
Bukan. Melainkan karena karakternya yang melegenda, menyatu pada jiwa.
Menurut KBBI, Punakawan berarti pelayan atau pengawal raja atau bangsawan pada zaman dahulu. Secara harfiah, punakawan berasal dari puna dan kawan. "Puna" berarti susah dan kawan yang berarti kawan atau saudara. Jadi, secara lengkap, punakawan berarti teman atau saudara di kala susah.