Lihat ke Halaman Asli

Diah Nur Robbaniah

menanam.makna

Menelusuri Memori

Diperbarui: 20 Juli 2021   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: senja depan rumah(dokpri)

Idul Adha kembali menyapa walau tak lagi sama, terasa.

Ada sesuatu yang hilang dan takkan kembali pulang.

Menyisakan rindu, terukir manis dalam kenangan. 

Yakin, semua kan berlalu seiring bergulirnya waktu.

Sama saja, serupa bergantinya senja, bergantinya purnama. Bergantinya angka.

Menghitung kala, semakin dekat lah tuk tinggalkan sang fana.

Biasa saja, sadar diri, karena impian, belum berbayang, tak kelihatan. 

Jangan tanya prestasi karena masih jauh panggang dari api. Apalagi karya, masih impian belaka.

Hanya saja tetap optimis, menjadi orang beruntung. Asal tidak merugi atau bahkan celaka, cukuplah sudah. Karena hari ini harus lebih baik daripada hari sebelumnya.

Mengingatkan saja, situasi begini, jangan lagi bicara harta, tahta, dan konco-konconya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline